Translate

Senin, 19 Agustus 2013

Menutup Aib Diri dan Sesama Menuju Jalan Selamat


Menutup aib diri dan sesama sangat dianjurkan dalam agama, agar kita selamat dunia dan akhirat, tapi akhir-akhir ini, masyarakat kita sudah mulai melupakan anjuran yang satu ini, semakin banyak kita lihat di dalam kehidupan banyak yang tidak malu-malu lagi membuka aib dirinya dan juga aib sesama, malah ada yang merasa sangat senang melihat aib sesama menjadi terbuka dimata masyarakat, tentu hal ini tidak sesuai dengan norma  masyarakat Indonesia yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan.

Rasulullah Shallallahu “alaihi wassalam bersabda : “Setiap umatku dimaafkan kecuali orang yang terang-terangan (melakukan maksiat). Dan termasuk terang-terangan adalah seseorang yang melakukan perbuatan maksiat di malam hari , kemudian dipaginya ia berkata : wahai fulan, kemarin aku telah melakukan ini dan itu , padahal Allah telah menutupnya dan dipagi harinya ia membuka tutupan Allah atas dirinya” (HR. Bukhari Muslim).

Betapa ruginya bila Allah telah menutup aib diri kita sendiri, dan kita tanpa rasa bersalah atau penyesalan menceritakan kembali kepada orang lain tentang kesalahan diri yang telah kita lakukan. Ketahuilah bila ada orang yang mengikuti atau mencontoh kesalahan yang  kita lakukan dosa kita pun akan semakin bertambah.

Janganlah juga kita berusaha untuk menyebarkan aib orang lain yang membuat seseorang menjadi malu karena penyebaran cerita yang kita bagikan pada setiap orang.

Rasulullah Shallallahu a’alaihi wassalam bersabda: “Dan barangsiapa yang menutup aib seorang muslim, niscaya Allah menutup aibnya di dunia dan akhirat" (HR. Muslim).

Semoga kita dapat berusaha untuk melakukan kebaikan dengan tidak cepat menyebarkan aib seseorang karena dengan kita dapat menahan diri dari menjaga aib diri dan sesama tentu  akan membawakan keselamatan bagi diri sendiri dan juga orang lain, dan tali kasih sayang pun akan terjalin indah antara sesama, karena Allah sangat cinta kepada hambanya yang selalu mohon ampun dan bertaubat kepada Nya.

Seperti firmannya di dalam Al-Qur’an surat Huud ayat 90 yang diwahyukan kepada Nabi Besar Muhammad Shallallahu a’alaihi wassalam: “Dan mohonlah ampun  kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepadaNya. Sesungguhnya Tuhanku, Maha Penyayang dan Penuh Cinta”.

Semoga kita selalu dapat saling menyebarkan salam dan kebaikan pada sesama agar kita dapat hidup dengan selamat di dunia dan akhirat. Aamiin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar