Wahai Diri Ingatlah Mati
Kabar berita diterima,
keluarga yang ditinggal kematian dalam sebuah kecelakaan. Kematian kita adalah
pasti sehingga harus siap dengan bekal iman dan takwa.
Tidakkah kita inginkan
aib orang lain ditutupi tidakkah kita inginkan aib kita sendiri agar tidak
diketahui orang banyak.
Ya Allah, mudah bagi
Engkau untuk membuka aib/kesalahan kami dihadapan manusia didunia ini. Dengan
Rahmat dan Kasih SayangMu sehingga yang baik saja yang tampak dihadapan
manusia, kepada hambaMu yang Engkau kehendaki.
Wahai diri ingatlah
mati..
Mengutip tulisan dari
syafruddin amir dalam bukunya buku praktis menyelenggarakan jenazah dalam tema
Ingatlah akan mati, semoga bermanfaat.
Manusia yang senantiasa
mengingat kematian akan memendekkan angan-angannya yang semu, lebih menyegerakan
berkarya dan gemar berbuat kebaikan, menata niat Kematian mengingatkan bahwa
setiap manusia, baik kaya atau miskin, memiliki jabatan tinggi atau rendah,
pintar atau bodoh, fisik sempurna atau cacat dan seterusnya semuanya akan
kembali kepada Allah
Perbedaan orang yang
mengingat kematian dan orang yang tidak adalah terletak pada diantaranya
kehati-hatian bersikap, kerendahan hati, keikhlasan, amal kebaikan, dan
kezuhudannya. Harta benda, dan cinta dunia yang ia miliki tidak mempengaruhi
pandangannya terhadap semua manusia. Ia memahami manusia sama-sama sebagai
makhluk ciptaan Allah yang akan kembali kepadaNya untuk mempertanggungjwabkan
segala amal perbuatan. Hanya tingkatan takwa yang membedakan kedudukan manusia.
Allah lebih tahu orang
yang beriman dan bertakwa.
Orang yang ingat mati
tidak segan menguras hartanya untuk membantu kesulitan orang lain. Jabatan atau
tahta ia fungsikan sebesar-besarnya untuk kemaslahatan seluruh rakyat, bukan
malah membebani hidup rakyat. Cinta, pesona, serta popularitas ia gunakan untuk
melakukan banyak pencerahan agar kehidupan masyarakat terangkat lebih baik, menata
niat. Mengingat mati akan melembutkan hati dan menghancurkan ketamakan dunia.
Dalam Al Qur'an surah
Al A'raaf(7) ayat 34;
Yang artinya;
'' Tiap-tiap umat
mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya, mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat memajukannya.''
Demikiankah
ajal, waktunya tepat sesuai rencana Allah. Tempatnya juga Allah yang
menentukan. Wallahu a'lam.
Ada yang meninggal saat didarat, dilaut, dan dimana
saja. Semoga saat menjelang ajal, kita meninggal
dengan husnul khatimah, dan semoga ketika nyawa kita dicabut, Allah meridhoi dan
kitapun ikhlas.
Allah berfirman dalam
surah Al Jumu'ah (62);ayat 8;yang artinya:
'' Katakankalah;
Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu
akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada Allah, yang mengetahui
yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan.''
Semoga kita tidak
terbuai kehidupan dunia, bersemangat meraih kebaikan, menjemput ilmu, iman dan
amal. Menyiapkan diri bekal kematian kita dengan amal ibadah kita sesuai
ketentuan Allah, dengan ikhlas mengharap husnul khatimah dalam kematian kita
aamiin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar