Translate

Kamis, 31 Oktober 2013

Agar Jeruk Kecut tak Terbuang Percuma









“Hidup ini kejam”, kata politisi. “Hidup ini keras”, nasihat seorang guru. “Hidup ini pahit”, kata pedagang sayur. “Pahitnya bahkan melebihi buah pare!” Itulah kenyataan yang sering kita hadapi dalam keseharian kita tiap hari. Tagihan listrik, air, telepon, iuran RT, anak-anak sekolah dan berbagai tagihan lainnya bikin kita senewen sepanjang bulan. Walau demikian, tak usah cemberut. Tetaplah tersenyum menghadapinya agar pasangan hidup Anda saat melihat Anda tidak seperti melihat tagihan listrik!

Saudaraku, para mahasiswa dan pasangan muda yang baru menikah, nikmatilah hidup di kontrakan. Percayalah, di dunia ini semua manusia mengontrak. Hanya tenggat waktu “kontrakan” saja yang berbeda. Beruntunglah kalian sebab diingatkan oleh ibu kost tiap bulan agar senantiasa terjaga bahwa pasti ada akhir dari setiap kontrakan.

Saudaraku, para bapak dan ibu yang telah nyaman di rumah sendiri, bayarlah pajak rumahmu. (Ini bukan iklan pajak!). Saya hanya ingin kita semua tersadar, tak ada makan siang yang gratis. Semua harus bayar. Kita mengira telah memiliki rumah seutuhnya, padahal tidak! Saat membangun, Anda mengajukan izin ke lurah dan camat – padahal di atas hak tanah kalian. Setelah bangunan selesai dan ditempati, kita membayar pajak setiap tahun ke negara. Tak pernah Anda betul-betul memiliki sebidang tanah dengan rumah di atasnya. Hakikatnya Anda hanya mengontrak. Hanya saja Anda tak ditagih ibu kost dengan wajah cemberut yang memakai daster lusuh dan gulungan rambut yang belum sempat dibuka!

Nasi menjadi bubur
Pedagang yang cerdas melihat keruwetan jadi peluang. Ia melihat setiap kerugian sebagai titik awal mencapai keuntungan. Sementara, pedagang yang malas hanya menanti hari mujur, padahal tiap hari adalah hari mujur. Seringkali kita saat menerima musibah, menjadikannya titik awal untuk mendapat musibah kedua yang kita ciptakan sendiri. Bukankah Imam Ahmad bin Hambal menghabiskan separuh hidupnya di penjara, tetapi dari itu, ia menjadi seorang alim yang disegani di kalangan ahlus sunnah. Bukankah Imam Ibn Taimiyah mendekam di tempat yang sama dan saat bebas dari sana, menjadi guru besar yang menulis ratusan buku utama dalam agama. Bukankah Ibnu Batutah, petualang Islam abad pertengahan, terdampar di sebuah pulau akibat perahunya karam. Ia tak pesimis, tetapi sebaliknya, Ibn Batutah berhasil menjadikan pulau itu sebuah negara. Itulah Maldives, negara sejuta cinta — maladewa, satu-satunya negara di dunia ini yang mencantumkan dalam konstitusinya, setiap warga negara Maldives wajib beragama Islam.
Kita sering pesimis ketika melihat sesuatu telah terlanjur terjadi. Padahal, tak ada yang percuma. Lihatlah para tukang bubur ayam itu. Mereka berhasil keluar dari ungkapan “nasi telah menjadi bubur”. Sebab mereka menjadikan yang terlanjur itu lebih enak yaitu bubur ayam. Lebih enak dari sekadar nasi, apalagi ditambah emping dan kerupuk di atasnya.
Bukankah ada kisah akan dua orang yang melihat isi sebuah gelas. Ucapan masing-masing berbeda. Andi berkata, “Gelas itu setengah kosong.” Anto berkata, “Gelas itu setengah penuh.” Pernyataan awal bersifat pesimis, sementara pernyataan kedua penuh optimisme. Karena itu, jika rezeki yang Anda dapat hari ini hanya sekantong jeruk yang kecut, jangan dibuang. Peras dan tambahkanlah gula, lalu campur dengan es batu dan hidangkan saat panas menyengat. Jeruk asam itu menjadi sangat nikmat.
فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿١٣﴾
“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahman: 13)
Be yourself, and do not be others

Saudaraku, sering kali kita berusaha tampil bukan sebagai diri kita. Sehingga, yang terjadi adalah kelucuan yang tak sepatutnya. Oleh karena baru saja melihat teman memakai baju warna biru, Anda pun membeli warna yang sama. Padahal, warna kulit dia putih sehingga saat Anda melihatnya tadi pagi, pakaian itu serasi sekali dengan kulit tubuhnya. Anda? Bukankah kulit Anda sawo matang kejemur? Jadilah diri sendiri tanpa perlu menjadi orang lain. “Aku adalah aku”, kata Chairil Anwar. Ibn Mas’ud berkata, “اغد عالما او متعلماولا تكون امعة ” (Esok aku akan jadi seorang yang alim, atau pembelajar. Janganlah menjadi seorang yang hanya terpukau).

Nikmatilah ketentuan Allah atas kita untuk kita optimalkan sesuai kemampuan yang kita miliki. Dengan itu, kita akan menjadi pribadi yang sempurna! Tidak semua pemain drum-band itu harus jadi mayoret. Memang mayoret adalah pusat perhatian. Cantik, lincah dan dapat bergerak ke berbagai arah. Tetapi sebagian lainnya harus memukul drum, sebagian lain meniup terompet, bahkan ada yang hanya membawa kecrek. Dengan demikian, irama drum-band jadi padu, menarik, mengalir dan satu. Tak akan tertukar rezeki dan ketentuan Allah pada kita.

Demikian halnya ketika Nabi Musa diperintahkan untuk memukul batu, agar mengalir darinya air. Para kaum meminum dari dua belas mata air yang berbeda. Mereka sadar, setiap diri mereka adalah ketentuan Allah:
وَإِذِ اسْتَسْقَىٰ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ فَقُلْنَا اضْرِب بِّعَصَاكَ الْحَجَرَ ۖ فَانفَجَرَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا ۖ قَدْ عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٍ مَّشْرَبَهُمْ ۖ كُلُوا وَاشْرَبُوا مِن رِّزْقِ اللَّهِ وَلَا تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ ﴿٦٠﴾
“Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: “Pukullah batu itu dengan tongkatmu”. Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rezki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan.” (QS Al-Baqarah: 60)

Mari mengisi setiap waktu luang
Saudaraku, waktu luang seringkali melenakan kita. Padahal, Rasulullah mengingatkan, dua hal yang manusia sering lengah: sehat dan waktu luang. Imam Syafi’i rahimahullahu ta’ala menulis sebuah syair:
إني رايت وقوف الماء يفسده () إن سال طاب وإن لم يجري لم يطب
Aku melihat air yang berhenti, merusak dirinya sendiri (*) Jika mengalir ia niscaya bersih, dan jika tak mengalir, air itu tak lagi mensucikan (kepada yang lain).
Energi yang kita miliki dan tak digunakan untuk apa-apa, sungguh sangat merugikan. Setiap waktu adalah momentum dalam hidup ini. Jika Anda punya waktu luang, bekerjalah.

Hadapilah hidup apa adanya.
Sesungguhnya, hidup ini menjadi mudah, jika kita menghadapinya apa adanya. Jika kita pergi ke kondangan, sesungguhnya tak ada yang meminta kita untuk memakai baju atasan merah muda, bawahan merah tua, sepatu merah marun dan tas merah hati. Kita memaksakan diri melakukan demikian agar terlihat serasi dan matching. Padahal esensi kondangan adalah memenuhi jemputan shohibul bait. Rasulullah SAW mengingatkan, hak mukmin satu dengan lainnya ada enam. Salah satunya, jika diundang, datanglah. Kondangan telah berubah dari ajang silaturahim menjadi fashion show.

Tabiat dunia itu penuh jebakan, dan kepuasan yang kita dapatkan darinya tak lebih dari sesaat. Lihatlah bagaimana kita memaksakan diri membeli gadget terbaru, padahal barang lama masih sangat bagus. Tahu apa sebabnya? Kita merasa cepat bosan. Bukankah setiap kali kita membeli hand-phone baru, dua tiga hari kemudian kita segera merasa jenuh. Padahal, untuk membeli hp itu, kita perlu menabung berbulan-bulan. Begitu seterusnya.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW berkata,
‏ألا إن الدنيا ملعونة ملعون ما فيها إلا ذكر الله
Bukankah dunia itu terlaknat, terlaknat pula jika (mengejarnya) kecuali dengan berdzikir kepada Allah swt.

Shalat dan berdoalah
Jika semua sudah kita lakukan, tapi kok masih saja ada yang mengganjal, bikin uring-uringan, bergegaslah ambil air wudhu dan dirikanlah shalat. Rasulullah SAW acap meminta Bilal dengan berkata, أرحنا يابلال بالصلاة . Segarkan kami wahai Bilal (dengan kau kumandangkan) shalat.

Shalat adalah ibadah yang sangat eksotis. Kita bersimpuh di hadapan pemilik semua sandiwara kehidupan dunia ini dengan meletakkan kening di altar sajadah. Tanah yang padanya kita letakkan kening itu telah membuat seluruh persoalan dunia yang kita hadapi seakan ikut ditelan bumi. Kita menjadi segar, fresh dan seratus persen kembali. Shalat, kata pepatah bijak Arab, adalah mi’raj seorang mukmin. Mi’raj? Apa maksudnya?

Kita tahu, mi’raj adalah perjalanan yang dilakukan Rasulullah SAW ke shidratul muntaha, tempat akhir dari segala yang akhir. Perjalanan spiritual seperti itu membutuhkan energi yang cukup, bekal yang banyak dan stamina yang tak terbantahkan. Maka, bagi seorang mukmin, shalat menjadi kekuatan energinya dalam bermi’raj kepada Allah SWT, Dzat yang Maha Memutar-balikkan hati manusia.

Shalat dan doa menjadi alat komunikasi kita secara vertical kepada Allah SWT. Kita tak perlu Wi-Fi untuk terkoneksi. Cukup ambil air wudhu dan tunaikan shalatmu. Buat apa punya gelar banyak tetapi tak pernah gelar sajadah. Shalatlah, karena itu amalan para Nabi saat mereka taqarrub kepada Allah SWT.

Demikian, renungan singkat ini. Semoga bermanfaat. Salam hormat.


Minggu, 20 Oktober 2013

Tiga Wasiat Penting Rasulullah




Dari Abu Dzar, Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman, Mu’az bin Jabal radhiallahuanhuma dari Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam beliau bersabda : “Bertakwalah kepada Allah dimana saja kamu berada, iringilah keburukan dengan kebaikan niscaya menghapusnya dan pergauilah manusia dengan akhlak yang baik “
Penjelasan hadits

Hadits yang mulia ini berisi wasiat berharga dari Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam kepada kita semua dalam mengarungi kehidupan dunia ini. Wasiat ini berhubungan dengan hubungan kita kepada Allah, diri sendiri dan orang lain. Setiap kita mesti akan berhubungan dengan sang pencipta kita dan ini dapat diwujudkan dengan benar hanya dengan takwa kepadaNya disetiap saat. Juga setiap kita akan berhubungan dengan diri sendiri sebagai insan yang tidak luput dari kesalahan dan dosa, maka caranya adalah dengan mengiringi kesalahan dan dosa dengan taubat yang merupakan amalan sholih dan kebajikan yang dapat menghapus dosa kesalahan tersebut. Sehingga bila seorang berbuat dosa maka segera mengiringinya dengan taubat dan menambah amal kebaikan yang dapat menghapusnya. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan laksanakanlah shalat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan” (Qs Hûd/11: 114).

Demikian juga kita tidak mungkin lepas dari masyarakat dan orang lain disekitar kita, karena manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan orang lain. Sebab itu beliau n mewasiatkan dengan menjadikan akhlak mulia sebagai dasar dalam pergaulan ini. Bergaul dengan orang lain dengan akhlak mulia dapat dijabarkan oleh sabda beliau yang lainnya, yaitu sabda beliau Shallallahu’alaihi Wasallam :


“Siapa yang ingin diselamatkan dari neraka dan masuk syurga maka hendaknya kematian menjemputkanya dalam keadaan ia beriman kepada Allah dan hari akhir dan hendaknya ia bergaul dengan orang lain sebagaimana ia ingin orang lain bergaul dengannya” (HR Muslim).

Demikian indahnya wasiat ini, sehingga siapa yang ingin selamat dunia akherat maka hendaknya mengamalkan tiga wasiat Rasululah Shallallahu’alaihi Wasallam ini. Semoga kita dapat mewujudkannya!

Fawaid

1. Takwa kepada Allah merupakan kewajiban setiap muslim dan dia merupakan asas diterimanya amal shaleh.
2. Semangatnya Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dalam mengarahkan umatnya kepada setiap kebaikan.
3. Wajib bagi seseorang untuk memenuhi hak Allah dengan bertakwa kepada-Nya.
4. Wajibnya bertakwa kepada Allah Ta’ala dimana pun seseorang berada. Yaitu dengan cara melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi seluruh larangan-Nya, baik saat bersama orang lain maupun ketika sendirian.
5. Wasiat takwa adalah wasiat yang paling agung.
6. Wajib seseorang memenuhi hak dirinya dengan bertobat dan berbuat kebajikan.
7. Bersegera melakukan ketaatan setelah keburukan secara langsung, karena kebaikan akan menghapus keburukan.
8. Bersungguh-sungguh menghias diri dengan akhlak mulia dan Anjuran bergaul bersama manusia dengan akhlak yang baik.
9. Akhlak yang baik termasuk dari kesempurnaan iman dan sifat orang-orang yang bertakwa, serta termasuk puncak dari agama Islam yang lurus.
10. Akhlak yang baik termasuk asas dari peradaban hidup manusia, sebagai sebab bersatunya umat, tersebarnya rasa cinta, dicintai Allah Ta’ala, dan diangkatnya derajat pada hari Kiamat.
11. Menjaga pergaulan yang baik merupakan kunci kesuksesan, kebahagiaan dan ketenangan di dunia dan akhirat. Hal tersebut dapat menghilangkan dampak negatif pergaulan.

Semoga bermanfaat...

Rabu, 16 Oktober 2013

Mustajabnya Do’a pada Hari Arafah


Sebaik-baik do’a adalah do’a hari Arafah -9 Dzulhijjah-. Maksudnya, do’a ini paling cepat diijabahi. Sehingga kita diperintahkan untuk konsen melakukan ibadah yang satu ini di pada hari Arafah, apalagi untuk orang yang sedang wukuf di Arafah.


Dari ‘Aisyah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


“Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arafah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?” (HR. Muslim no. 1348).


Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


“Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah.” (HR. Tirmidzi no. 3585. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan). Maksudnya, inilah doa yang paling cepat dipenuhi atau terkabulkan (Lihat Tuhfatul Ahwadzi, 10: 33).


Apakah keutamaan do’a ini hanya khusus bagi yang wukuf di Arafah? Apakah berlaku juga keutamaan ini bagi orang yang tidak menunaikan ibadah haji?

Yang tepat, mustajabnya do’a tersebut adalah umum, baik bagi yang berhaji maupun yang tidak berhaji karena keutamaan yang ada adalah keutamaan pada hari. Sedangkan yang berada di Arafah (yang sedang wukuf pada tanggal 9 Dzulhijjah), ia berarti menggabungkan antara keutamaan waktu dan tempat.

Tanda bahwasanya do’a pada hari Arafah karena dilihat dari kemuliaan hari tersebut dapat kita lihat dari sebagian salaf yang membolehkan ta’rif. Ta’rif adalah berkumpul di masjid untuk berdo’a dan dzikir pada hari Arafah. Yang melakukan seperti ini adalah sahabat Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma. Imam Ahmad masih membolehkannya walau beliau sendiri tidak melakukannya.

Syaikh Sholih Al Munajjid semoga Allah memberkahi umur beliau menerangkan, “Hal ini menunjukkan bahwa mereka menilai keutamaan hari Arafah tidaklah khusus bagi orang yang berhaji saja. Walau memang berkumpul-kumpul seperti ini untuk dzikir dan do’a pada hari Arafah tidaklah pernah ada dasarnya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu Imam Ahmad tidak melakukannya. Namun beliau beri keringanan dan tidak melarang karena ada sebagian sahabat yang melakukannya seperti Ibnu ‘Abbas dan ‘Amr bin Harits radhiyallahu ‘anhum.”

Para salaf dahulu saling memperingatkan pada hari Arafah untuk sibuk dengan ibadah dan memperbanyak do’a serta tidak banyak bergaul dengan manusia. ‘Atho’ bin Abi Robbah mengatakan pada ‘Umar bin Al Warod,  “Jika engkau mampu mengasingkan diri di siang hari Arafah, maka lakukanlah.”

Do’a ini bagi yang wukuf dimulai dari siang hari selepas matahari tergelincir ke barat (masuk shalat Zhuhur) hingga terbenamnya matahari.

Semoga Allah memudahkan kita untuk menyibukkan diri dengan do’a pada hari Arafah.
Amiin...

Selasa, 15 Oktober 2013

Sepuluh Amal Perbuatan...


“Dan kami menurunkan Alquran sebagai obat dan rahmat bagi orang yang beriman...” (QS. Al-Isra: 82).

Allah menyebut Al-quran dengan berbagai nama yang di dalamnya terkandung makna yang dalam. Salah satunya ialah Syifa’ (obat) dan Rahmah (kasih sayang).

Karena rahmah-Nya, maka Allah banyak memberikan petunjuk apa yang harus dilakukan dan dilarang-Nya. Petunjuk itu sebagai bentuk bahwa Allah tidak menginginkan hamba-Nya salah berbuat, bergelimang maksiat, serta melenceng dari syariat.

Dalam Al-quran, bentuk kasih sayang dalam bentuk larangan dipaparkan Allah swt dalam surah Al-Isra, diawali dengan hubungan manusia dengan Allah (hablumminallah) yakni pembersihan akidah dan makna tersirat dalam Laa Ilaha illallah, disambung dengan hubungan manusia dengan sesamanya (hablum minannas).

Pertama, larangan mempersekutukan Allah (syirik),

Kedua, penghormatan terhadap orang tua

Ketiga, penunaian hak terhadap orang miskin, “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.” (QS al-Isra: 26).

Keempat, perintah jangan terlalu kikir, “Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.” (QS al-Isra: 29).

Kelima, larangan membunuh anak, “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.” (QS al-Isra: 31).

Keenam, larangan berzina, “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS al-Isra: 32).

Ketujuh, larangan membunuh seseorang, “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan.” (QS al-Isra: 33).

Kedelapan, larangan memakan harta anak yatim, “Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji. Sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya.” (QS al-Isra: 34).

Kesembilan, larangan taqlid buta (mengikuti syariat tanpa dasar naqli yang jelas), “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS al-Isra: 36).

Kesepuluh, larangan sombong, “Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” (QS al-Isra: 37).

Kesepuluh larangan ini ditutup dengan penegasan bahwa Allah sangat membenci perbuatan tersebut jika kita melakukannya, “Semua itu kejahatannya amat dibenci di sisi Tuhanmu.” (QS al-Isra: 38). Semoga Allah menghindarkan kita dari sepuluh perbuatan di atas. Amin...

Senin, 14 Oktober 2013

Menyingkap Rahasia Ikhlas


"Tuan guru, ceritakanlah kepada kami sebuah hadis yang tuan dengar langsung dari baginda Rasulullah SAW," kata salah seorang pemuka Syam kepada Abu Hurairah RA.

"Sesungguhnya manusia yang pertama kali akan diadili—pada pengadilan akhirat nanti adalah seseorang yang mati dalam peperangan (mati syahid)," jawab Abu Hurairah mengutip hadis Rasulullah SAW.

Abu Hurairah berkata, "Dihadapkanlah orang tersebut kepada Allah SWT, lalu disodorkan amalannya dan Allah pun Mahamengetahuinya.” Kemudian, Allah SWT bertanya, “Apa saja yang kamu kerjakan ketika di dunia?” Orang tersebut menjawab, “Saya berperang di jalan-Mu ya Allah, sampai-sampai saya mati terbunuh.”

Allah berfirman, “Kamu bohong, yang benar kamu berperang supaya kamu dapat dikatakan sebagai 'pahlawan' dan mereka telah menyebutmu demikian.” Lalu, Allah memerintahkan malaikat untuk menyingkirkan orang tersebut dari hadapan-Nya dan melemparnya ke dalam neraka.

Ada juga seseorang yang belajar Alquran dan mengajarkannya kepada orang lain. Lalu, dihadapkanlah orang tersebut kepada Allah SWT. Diajukanlah amal orang tersebut kepada-Nya dan Dia-pun Mahamengetahui. Kemudian, Allah SWT bertanya, "Apa yang kamu kerjakan waktu di dunia?" Orang itu menjawab, "Saya belajar Alquran dan telah pula mengajarkannya."
"Kamu bohong, kamu belajar Alquran supaya dikatakan sebagai orang pandai, ulama, atau intelektual. Engkau membaca Alquran supaya dikatakan sebagai orang yang mampu membaca Alquran dengan baik, dan itu semua sudah dikatakan oleh mereka." Lalu, Allah memerintahkan malaikat untuk menyingkirkan orang tersebut dari hadapan-Nya serta melemparkannya ke dalam neraka.

Setelah itu, ada seseorang yang diberi keluasan harta oleh Allah SWT, lalu dihadapkanlah orang tersebut. Diajukanlah amal orang tersebut kepada-Nya dan Allah pun Maha Mengetahui. Allah SWT bertanya, "Apa yang kamu kerjakan ketika di dunia?" Orang tersebut menjawab, "Saya telah infakkan harta yang saya miliki demi Engkau, ya Allah."

Allah berfirman, "Kamu bohong, kamu melakukan semua itu supaya kamu dikatakan orang yang dermawan, dan itu sudah dikatakan oleh mereka." Lalu, Allah SWT memerintahkan kepada malaikat untuk menyingkirkan orang tersebut dari hadapan-Nya serta melemparkannya ke dalam neraka," pungkas Abu Hurairah sebagaimana disebutkan dalam kitab Shahih Muslim.

Allahu Akbar. Rahasia ikhlas ternyata benar-benar tak seorang pun yang tahu. Hanya Allah yang benar-benar mengetahuinya, "Sirrun min asrariy, rahasia di antara rahasia-Ku," kata sebuah hadis Qudsi.

Banyak ulama yang menyebut beberapa di antara tanda ikhlas :

Pertama, istiqamah, terus-menerus dalam ibadah, baik ada maupun tidak ada orang, dipuji atau dihina.

Kedua, tidak ‘geer’ karena pujian dan tidak sakit hati karena hinaan.

Ketiga, pantang berkeluh kesah karena semuanya diputuskan Allah dengan rahmat, ilmu, dan kebijakan-Nya sehingga tampaklah pada wajahnya yang selalu tersenyum.

Keempat, baik sangka dengan selalu memuji Allah atas segala peristiwa dan kejadian-Nya.

Kelima, qanaah, puas bukan hanya dengan nikmat Allah, melainkan atas segala keputusan Allah.

Berikutnya at-tawadhu' (rendah hati), lalu  asy-syahiyyu (ringan tangan) untuk memberi. Selanjutnya, bersemangat hanya pada yang halal karena orientasi hidupnya akhirat, memaafkan dengan mendoakan yang menyakiti, kalaupun dipuji ia balas dengan doa.

Hobi dan kesibukannya adalah bermuhasabah diri dan tidak tertarik mencari aib orang lain, lalu lisannya terus berzikir, beristighfar, dan bershalawat. Hati bertekad selalu menghidupkan sunah harian Rasulullah SAW. Dan, mudah menitikkan air mata ketika sedang dalam puncak kenikmatan taat.

Wallahu a'lam.

Oleh: Ustadz Arifin Ilham

Minggu, 13 Oktober 2013

Apa Setelah Haji Mabrur??



Mampu melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci dan kembali dalam keadaan sehat wal afiyat merupakan dambaan dan cita-cita setiap kaum muslim. 

Haji merupakan ibadah yang meniscayakan terkumpulnya tiga perkara: kecukupan dana, kesehatan jasmani dan rohani: serta tersedianya waktu,  kesempatan, momentum. Sehingga ketiga-tiganya hendaknya dipelihara dengan baik sejak dari masa keberangkatan hingga kepulangan.

Berbahagialah para jamaah haji yang dapat melaksanakan rukun Islam kelima dengan lancar dan khusu'.
Selamat! Anda telah meraih haji mabrur, sehingga Allah SWT pada saatnya nanti insyaallah akan memenuhi janji-Nya dengan memberikan balasan berupa surga.

Namun, mabrurnya ibadah haji sesungguhnya bukan hanya terletak pada pelaksanaan, melainkan juga masa-masa sesudah pelaksanaan. Apakah konsistensi dalam beribadah, berdoa, dan bertawakal selama haji masih dilakukan pada saat pulang ke Tanah Suci? 

Apakah hikmah yang didapatkan dalam ibadah haji memberikan pengaruf positif bagi ibadah-ibadah lainnya? Apakah pelaksanaan rukun Islam yang terakhir ini menjadikan jamaah semakin khusyuk dan paripurna dalam amal ibadah lainnya?

Secara umum, kualitas kemabruran haji dapat dinilai dalam beberapa hal:

Pertama, konsistensi dalam memelihara niat yang baik dalam menjalani kehidupan yang lebih baik. Niat baik ini sama dengan niat haji yang semata-mata dilakukan karena Allah SWT dan bukan karena manusia. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya amal itu tergantung pada niat." (HR. Bukhari-Muslim).

Kedua, konsistensi memelihara diri dalam kesucian (ketakwaan) dan ketegaran. Dua pilar ini merupakan hasil yang didapatkan para hujjah setelah melakukan sa’i yang senantiasa dimulai dari Shafa (berarti kesucian) dan Marwa (ketegaran). Allah SWT berfirman, "Sungguh, Shafa dan Marwa merupakan sebagian dari syiar Allah." (QS. Al-Baqarah: 158).

Ketiga, konsistensi berada dalam lingkaran tauhid dan lingkaran ketuhanan dalam menjalani kehidupan. Sikap ini merupakan falsafah thawaf yang senantiasa berlomba-lomba berada dalam lingkaran ketuhanan bersama orang-orang saleh dan menyegerakan diri dalam kebajikan.

Keempat, memiliki kemampuan yang besar dalam menjauhkan diri dari perbuatan buruk dan tercela, tidak mengulangi keburukan masa lalu karena hal tersebut merupakan salah satu tanda ibadah hajinya diterima Allah SWT.

Kelima, memiliki kemampuan yang besar untuk lebih zuhud dalam urusan dunia dan senantiasa mengharap kepada Allah dalam urusan akhirat. Hal yang sama telah dilakukan sepanjang perjalanan menuju medan haji, di medan haji dan proses kepulangannya ke Tanah Air. Allah SWT berfirman, "Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ihlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama." (QS. Al-Bayyinah: 5).

Keenam, memiliki kemauan yang besar untuk lebih banyak memberi dan berbagi kepada karib kerabat dan masyarakat sekitar. 

Hal tersebut karena disunahkan bagi yang selesai menjalankan ibadah haji antara lain: untuk memberi tahu jadwal kedatangan, memberikan hadiah kepada anak-anak dan kerabat, shalat dua rakaat di masjid sebelum tiba di rumah, menerima doa dan mendoakan karib kerabat serta tetangga yang mengunjunginya, dan banyak membantu kaum fakir-miskin.
Wallahu a'lam.

Oleh: Dr Muhammad Hariyadi, MA

Minggu, 06 Oktober 2013

SIMPO PDF CONVERTER ULTIMATE 1.1.0.0 Include PATCH

SIMPO PDF CONVERTER ULTIMATE 1.5.2.0 FULL KEY

SIMPO PDF CONVERTER ULTIMATE 1.1.0.0 Include PATCH, terlihat dari namanya juga kalo ini adalah software CONVERTER document sob.. dari PDF ke WORD, EXEL, POWER POINT, HTML, TEXT serta dalam bentuk gambar tentu dengan kualitas tinggi,.. tertarik sobat untuk mencobanya.. cekidot..
Features software Simpo PDF Converter Ultimate :
1. Best PDF to Word Converter to Convert Ability to maintain the previous features 
2. PDF files Convert the formats Word, Excel, PowerPoint, HTML 
3. Feature extraction of image files to PDF files and save them in 5 formats TIFF, JPEG, BMP, PNG and GIF Ability to extract text from PDF files
Langkah Aktivasi :
1. Install Software
2. Buka Folder Patch, Copy PATCH ke Directory Installan ( C:/Program Files/Simpo/PDF Converter Ultimate
3. klik Kanan PATCH, pilih RUN AS ADMINISTRATOR
4. Klik Tombol PAtch
5. Done :P 

Download SIMPO PDF CONVERTER ULTIMATE : disini (4 MB)

Semoga bermanfaat...

Sabtu, 05 Oktober 2013


Hmm. terlihat dari judul yang saya tulis, pasti sobat langsung buru membaca postingan ini. Hehe.. buat yang Master-master, saya pahamin gak mau nengok juga :P . Untung inget, kalo gak inget , gak akan saya posting ini. hehehe.. soalnya ini ilmu udah lama ane dapet, hasil dari coba coba.  dan ternyata manjur.

Awalnya ,ketika ane  ingin mengeprint, dokument, begitu Flashdisk Colok,.. Hmmm..?? langsung Nebak deehh..  entah mungkin dari warnet dulu atau gimana, si flasdik nya ternyata sudah terinfeksi virus. dokument aslinya di sembunyikan, dan yang tampil hanya Virus yang membuat nama sama dengan nama dokument dokument yang tersimpan di flashdisk.

Di benak sudah tersimpan dugaan, pasti pake windows Explorer walawpun Show Hidden nya sudah di ceklist, tetap tidak Muncul dokument yang di sembunyikannya. dan ternyata benar. walawpun Windows explorernya di Show Hiddenkan, tetap dokument yang di sebunyikan tidak dapat muncul.

Namun, ane punya softwarenya , namanya adalah Total Commander. Software ini memiliki multifungsi,  Fungsi utama yang paling saya suka adalah Memiliki 2 layout yang memudahkan kita dalam Transfer Dokument.

Oke deh. kembali ke Inti, jadi saya pake cara seperti biasa, yakni , Show Hiddenkannya menggunakan Total Commander, dan Benar. Dokument Muncul. dan bisa di buka tentunya.

Namun, Dokument masih dalam Status Hidden, karena dari Propertisenya, telah di hidden Permanent.
Tapi hal itu tidak membuat kita kesulitan sobat, selagi File masih ada. Kita dapat mengCOPY Isi dari Dokument tersebut, kemudian di pastekan ke dalam dokument baru dan Save.

Sobat dapat backup Dokument dokument tersebut, dan kemudian Bisa Format Flashdisk nya, dan Dokument baru siap di pindahkan ke Flashdisk hasil dari format.

Ok. deh kita ke langkah aja ya

Bahan nya = TOTAL COMMANDER
Apabila Sobat telah menancapkan Flashdisk yang terkena virus, silahkan di scan dulu, 
Selanjutnya, kita jalankan Total Commander, pilih Menu Configuration, Pilih Options, kemudian pilih Display
Gambar ini adalah perbandingan Windows Explore dengan Total Commander

- Selanjutnya Ceklist Show Hidden nya
- Dan lihat Perbedaanya, file yang sebelumnya tersebunyi, sekarang muncul dan yang perlu di lakukan sobat adalah, membackup nya ke dokument baru dan Save
- Done 

Semoga bermanfaat...
S