Translate

Minggu, 29 September 2013

Sifat bagi seorang istri agar disukai, disayang, dihormati oleh suami


Ada beberapa sifat bagi seorang istri agar disukai, disayang, dihormati oleh suami , yaitu :

1. Istri yang sholihah
Suami akan senang jika istri adalah seorang wanita yang kuat agamanya, memiliki moral yang baik serta dapat membantu suami dalam ketaatan kepada Allah.

2. Istri yang taat dan hormat serta patuh pada suami
Ukuran ketaatan istri kepada suami adalah tolak ukur kesuksesan dalam membangun kehidupan berkeluarga.

3. Istri yang dapat menjaga harta dan harga diri disaat suaminya tidak ada. 
Sebab itu, wanita yang shalihah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka ) ( QS An- Nisa : 34)

4. Istri yang memelihara shalatnya..
Insya Allah istri yang seperti ini adalah seorang istri yang beriman karena menjaga shalat wajibnya, apalagi ditambahkan memelihara shalat sunahnya.subhanallah…

5. Istri yang ikhlas
Istri yang mampu menyembunyikan kebaikan sebagaimana menyembunyikan keburukan-keburukannya.

6. Istri yang senantiasa berhias diri hanya untuk suaminya.
Istri yang slalu ingin menampilkan / menyenangkan suami karena ingin membuat sang suami senang memandang sang istri karena apa yang dilakukan ( dandanan sang istri khusus untuk dilihat sang suami tidak pada lainya).

7. Istri yang senantiasa memelihara perasaan suami

8. Istri yang tidak menyebarkan rahasia rumah tangganya.
Istri yang seperti ini adalah figure istri yang tidak suka bergosip..semua hal yang terjadi didalam rumah tangganya dia simpan dalam hati..semua persoalan apapun dia slalu diselesaikan berdua bersama suami.

9. Istri yang menghormati kerabat suami
Bagi istri yang shalehah semua kerabat suaminya adalah keluarganya yang patuh dia hormati dan disayangi seperti keluarganya sendiri.

10. Istri yang tidak cemburu pada tempatnya
Cemburu berarti takut kehilangan karena perasaan sayang dan cinta. Tapi istri yang shalihah akan menepatkan cemburunya sesuai porsinya. Karena ia sadar bahwa suami, anak dan harta adalah titipan jadi ia akan menempatkan perasaan cemburu tidak berlebihan dan tahu tempat dan situasinya.

11. Istri yang tidak meminta talak kepada suaminya
Istri yang senantiasa bersemangat keras dan berusaha menyelesaikan segala problematika hidup yang menimpanya , jauh dari pikiran untuk bercerai.

12. Istri yang tidak keluar rumah kecuali atas izin suami.

13. Istri yang selalu tabah menghadapi kesulitan bersama suami / mau berbagi dalam keadaan suka maupun duka, memberikan dukungan dan semangat pada suaminya.
Istri seperti ini adalah seorang istri yang slalu tegar , dia adalah seorang yang tidak cengeng dalam menjalani kehidupan dunia sekarang. Dia tidak akan banyak mengeluh akan himpitan kehidupannya karena ia tahu bahwa semua itu telah diatur oleh Allah SWT. Dia tahu karena kesulitan termasuk proses kehidupan, sehingga dia akan menghadapi keadaan dan menjalani kehidupan dunia dengan semangat, penuh kesabaran dan ketawakalan kepada Allah SWT.

14. Istri yang slalu bersyukur atas rezeki yang diberikan suami meski sekecil apapun.
Istri yang seperti ini mungkin langka karena dia adalah seorang penyabar dan slalu bersyukur meski keadaan disempitkan. Dia akan tetap bersykur jika gaji yang diberikan suami mungkin kurang sekali dengan kebutuhan hidupnya. Dia mau berbagi dalam keadaan kekurangan.sabar dan syukur apa yang Allah berikan dan slalu tersenyum walau pahit yang dirasakan…Dia akan slalu bersyukur jika sang suami memberikan nafkah berapapun yang dia dapatkan.

15. Istri yang berfungsi sebagi partner, sekaligus menjadi kawan serta penunjuk jalan disaat buntu.
Seorang istri yang baik adalah yang bertindak seperti patner karena dia seorang yang cerdas tapi bijak dalam memberikan masukan atau ide-ide kreatif kepada sang suami tercinta. Istri yang mampu menjadi partner terdekatnya dalam membangun Tim rumah tangga dan kawan terbaik dalam melewati perjalanan. Karena dia akan memberikan petunjuk saat suami sedang mengalami kebuntuan dalam menyelesaikan persoalan.

16. Istri yang tidak pernah mengeluh dan bahkan slalu memberikan semangat pada suami
Istri seperti ini biasanya dia slalu mensyukuri apapun yang diberikan oleh sang suami. Dia tidak akan mengeluh disaat keadaan dihimpitkan/ susah bahkan selalu memberikan dorongan moril kepada suami untuk lebih bersemangat.

17. Istri yang bersikap baik pada mertua.
Istri yang seperti ini sungguh sangat langka karena biasanya ( kebanyakan orang) antara menantu dan mertua sering ada jarak..bersikaplah baik dan memuliakan mertua. Jika kita berpedoman ibu dan pasangan hidup kita adalah cermin dan pakaian bagi kita maka lakukanlah hal tersebut kepada ibu mertua, mungkin nanti akan ada kesulitan tapi jika diniati dengan motto tadi dan berusaha untuk menjadikan rumah tangga menjadi kado paling indah bagi orang tua insyaallah bisa terjalin hubungan yang harmonis..sungguh muliakan ibu mertua kita semulia mulianya seperti kita memuliakan ibu kandung dan pasangan hidup kita…

18. Istri yang selalu menyambung silaturahmi dengan saudaranya.
Jika telah berumah tangga maka kita akan menambah jumlah saudara. Dan sebagai istri yang baik maka sepatutnya dia slalu menjaga silaturahmi dengan keluarga besarnya..menyambung demi kebaikan keluarga..

19. Istri yang selalu menjaga dalam hal kebaikan

20. Istri yang membantu suami dalam hal urusan agamanya.
Istri yang seperti ini sangat di acungi jempol..disamping dia adalah seorang yang shalehah dia slalu menjaga ketaatan suami dalam pandangan Allah SWT.

21. Istri yang pemaaf
Subanallah jika dia seorang pemaaf sungguh beruntung suami punya istri seperti itu karena dia sifatnya tidak mendendam..slalu memaafkan setiap kesalahan suami

22. Istri yang selalu tersenyum ceria dihadapan suami
Hanya dengan slalu menampakan keceriaan dan senyuman di depan sang suami Allah memberikan pahala yang fantastis..Sungguh senang punya istri yang slalu menampakan senyum kepada suami dan bermuka manis karena akan tampak sikap kelembutan dan jika tertawa akan terlihat manis, suka tinggal dirumahnya dan memiliki sikap rendah hati dan penyayang.

23. Istri yang suka suasana baru
Istri seperti ini adalah seorang yang pandai melakukan pembaruan baik penampilan fisik agar sang suami tak bosan, serta pandai menata rumah. Dia adalah istri yang cerdas dan bijak tapi tidak congkak karena dia seorang yang membenci rutinitas dan kebekuan

24. Istri yang tidak boros
Sifat istri seperti ini sangat disukai karena dia hemat tapi tidak bakhil.

25. Istri yang memelihara diri dan kepribadianya
Hemm… istri seperti ini paling disukai seorang suami karena dia seorang yang iffah ; iffah dengan pandangan mata, iffah dengan lisannya, iffah dengan tangannya , dan iffah dengan perutnya.

26. Istri yang slalu menjaga kehormatan suami
Istri yang memiliki sifat dimanapun dia berada slalu menjaga kehormatan suami. Bisa bergaul dalam masyarakat tetapi tetap menjaga kewibawaan sang suami karena ia berpedoman suaminya adalah pakaian dan cermin bagi dirinya. Jadi jika ia membuat kebaikan secara otomatis baik pula sang suami. Jika ia berbuat kejelekan sudah pasti sang suami juga jelek.

27. Istri yang menjadi penyelamat dari kesulitan disaat genting
Istri seperti ini adalah istri yang mau berkorban apa saja untuk suami tercinta. Ia rela mempersembahkan segala sesuatunya yang paling berharga untuk menyelamatkan kesulitan suami yang terlilit persoalan besar. 

Sabtu, 28 September 2013

Komputer tiba-tiba mati (Tidak mau menyala)? coba tips ini





Sudah beberapa kali saya kedatangan teman  yang komputernya mati, tidak mau menyala sama sekali atau kadang hanya sampai tampilan awal kemudian berhenti / hang. Untuk mengetahui dan memecahkan masalah komputer tersebut, ada beberapa tips yang bisa dilakukan, sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.

Komputer yang mati/ hang sebelum masuk ke sistem operasi penyebabnya bisa bermacam-macam. Berikut Tips yang sudah pernah saya praktekkan dan hampir selalu berhasil. Pilih yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, atau lakukan secara bertahap..:

  • Cek Kabel, mulai dari Kabel yang masuk ke UPS/Stabilizer, kabel Power ke Monitor, kabel Monitor ke CPU dan kabel yang masuk ke Komputer. Pastikan pemasangannya telah sesuai dan kencang, serta arus listriknya ada dan cukup.
  • Jika terdapat CD-ROM / DVD-ROM dan bisa dibuka/tutup, maka kemungkinan permasalahan ada di komputer (CPU), mulai dari kabel power yang masuk ke motherboard atau motherboard itu sendiri, cek pemasangan kabelnya.
  • Jika dua langkah diatas sudah dicek, dan masih belum menyala, matikan komputer dan Reset BIOS di Motherboard. Caranya bisa dilihat di buku panduan motherboard, dan cari menu Reset BIOS. Biasanya untuk mereset BIOS dapat dilakukan pada Jumper 1 (JP1). Disana ada 3 pin, yang 2 diantaranya dihubungkan dengan sebuah konektor kecil. Untuk mereset, tinggal melepas dan memasang di 2 pin yang satunya. Misalnya 3 pin tersebut 1,2,3 dan pin 1 dan 2 sudah terhubung, maka untuk mereset tinggal melepas dan memasang di pin 2 dan 3. Biarkan sekitar 30 detik atau lebih kemudian kembalikan seperti semula. Nyalakan komputer.

  • Baterai CMOS dan Reset Switch

  • Jika BIOS telah di reset dan masih tidak menyala, coba lepas Baterai CMOS, yang ada di motherboard. Diamkan sekitar 1 menit, kemudian dipasang kembali dan nyalakan komputer. Jika baterai sudah cukup lama, lebih dari 3 tahun, ada baiknya diganti dengan yang baru. Apalagi jika jam di komputer sering tidak cocok.
  • Jika kipas Processor / VGA berputar, tetapi komputer masih belum menyala, maka kemungkinan ada yang tidak beres dengan BIOS motherboard atau Motherboard memang sudah rusak. Mungkin BIOS perlu di Update, tetapi sebelum update, komputer harus bisa menyala (masuk BIOS) terlebih dahulu. Untuk melakukan hal itu, coba lepas kabel Hardisk, CD-ROM, Floppy. Kemudian, lepas Memori komputer (RAM) dan ganti di slot yang lain atau gunakan memori komputer lain. Hal ini mungkin harus diulangi sampai beberapa kali, hingga ada tanda-tanda kehidupan…
  • Jika CPU sudah kelihatan bekerja, hardisk berputar dan lampu led CPU berkedip-kedip tetapi monitor tidak ada tampilannya, maka kumungkinan VGA ( Kartu Grafis) komputer yang bermasalah. Coba ganti dengan VGA lain atau cek VGA tersebut di komputer lain (Hal ini jika VGA tidak jadi satu dengan motherboard).
Jika dengan semua langkah diatas, komputer juga belum menyala, mungkin komputer perlu di service orang yang lebih ahli. Untuk mengetahui lebih detail permasalahan motherboard atau ingin menjadi teknisi, sebaiknya membeli sebuah alat khusus yang disebut PC Analyzer, yang memang dirancang untuk mengetahui kerusakan motherboard. 
Semoga bermanfaat...

Informasi
CPU yang dimaksud diatas adalah Motherboard, Memori, CPU, Power Supply, Hardisk, Floppy dan komponen lainnya yang ada dalam Casing Komputer, selain monitor. Meskipun sebenarnya CPU adalah Central Processing Unit (Processor), misalnya Pentium4, AMD dsb. Hal ini untuk mempermudah saja.

Belajarlah Mencintai Jilbabmu


Duhai jilbab yang masih terlipat, jadilah perisai dan tabir untuk diriku, Mengukir simbol kehormatan dan kesucianku, Menjelmalah laksana rumah berjalan untukku, Dan kusematkan setangkai cinta untukmu…


Jadikanlah jilbab seperti bagian dari dirimu, yang jika tanpanya, engkau merasa tidak sempurna.
Jadikanlah dia penutup auratmu yang lebih baik dari sekedar pakaianmu.
Jadikanlah dia sebagai lambang rasa malumu yang akan memancarkan wibawamu.
Jadikanlah dia sebagai simbol kehormatan dan kesucianmu yang harus engkau jaga sebaik-baiknya.
Maka dengan begitu, engkau akan mencintainya tanpa engkau sadari bahwa engkau telah mencintainya.

Yang Cantik yang Berjilbab
Tak ada ajaran yang lebih memuliakan wanita daripada Islam. Dalam Islam, wanita ditempatkan sebagai makhluk yang sangat mulia. Dan Islam sangat menjaga kehormatan juga kesucian seorang wanita. Namun, di belantara fitnah saat ini, wanita yang berkomitmen untuk menjaga kesucian dirinya karena masih menjadi kaum minoritas, seringkali mendapat cemoohan, sindiran, dan cibiran dari kaum mayoritas yang awam. Bahkan, ada yang menyebut dirinya sebagai kaum feminis yang dengan tidak disadari oleh akal sehatnya telah menjerumuskan kaum wanita kepada lembah kehinaan yang bersampul keadilan. Wal’iyyadzubillah.

Wanita shalihah yang kecantikannya ibarat mutiara yang terbenam dalam lumpur, masih menjadi kaum minor di kalangan masyarakat yang sudah mulai terpengaruh dengan eksistensi kaum liberal, permisif dan hedonis masa kini.

Merekalah para wanita perindu Surga yang selalu nyaman tinggal di istananya. Merekalah para bidadari yang bersembunyi di balik tabir, kain longgar, dan lebarnya kerudung. Ketika orang mendatanginya, ia begitu khawatir jika keindahannya terlihat, dan dia tidak mungkin menjumpai tamunya dalam busana ala kadarnya yang bisa menampakkan ’simpanan berharga’nya. Mereka masih dan akan selalu menjadi misteri bagi para lelaki asing di luar sana. Tetapi mereka berubah bagai bidadari jika bertemu dengan kekasih hati yang telah menjadi suaminya.

Tahukah engkau siapa kekasih hati sang bidadari? Hanyalah lelaki shalih yang berani mendamba dirinya dan hanya lelaki shalih yang memiliki nyali mempersuntingnya sekaligus meminangnya menjadi belahan hati. Sedangkan lelaki hidung belang, miskin agama, dan kurang bermoral hanya akan mendekati ‘daging-daging’ yang dijual bebas di pasaran. Para wanita yang menjajakan dirinya di pinggir-pinggir jalan, di mal-mal, di tempat-tempat dugem, dan yang sejenisnya. Sekalipun mereka tidak merasa atau tidak berniat ‘menjual diri’ mereka, akan tetapi pada hakikatnya jika mereka mau menyadari, merekalah ‘mangsa’ empuk para serigala manusia yang kelaparan.

Maka saudariku, manakah yang lebih engkau sukai, si cantik yang diobral murah? Ataukah si shalihah yang penuh rahasia?

Sekarang, mari kita simak peringatan yang pernah disampaikan oleh Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya, “Ada dua golongan penghuni Neraka yang belum pernah aku lihat sebelumnya, yaitu:

(1) suatu kaum yang membawa cambuk seperti ekor-ekor sapi betina yang mereka pakai untuk mencambuk manusia;

(2) wanita-wanita yang berpakaian (namun) telanjang, yang kalau berjalan berlenggak-lenggok menggoyang-goyangkan kepalanya lagi durhaka (tidak ta’at), kepalanya seperti punuk-punuk unta yang meliuk-liuk.



Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak dapat mencium bau wanginya, padahal bau wanginya itu sudah tercium dari jarak sekian dan sekian.” ( Muslim dan Ahmad)

Akhirnya…
Apabila Allah telah mengadakan suatu ketentuan, maka sudah pasti dalam ketentuan itu terkandung kebaikan yang amat besar. Maka dengan meragukan ketentuan dan perintah-Nya, engkau telah melewatkan banyak kebaikan yang seharusnya engkau dapatkan. Coba engkau simak firman Allah yang berbunyi,

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan mukminah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menerapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguhlah dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata.” (Qs. Al-Ahzab: 36)

Alasan apapun yang masih tersimpan dihatimu untuk tidak melaksanakan perintah berjilbab ini, janganlah engkau dengarkan dan engkau turuti. Semua itu hanyalah was-was setan yang dihembuskannya ke dalam hati-hati manusia, termasuk ke dalam hatimu.

Bersegeralah menuju jalan ketakwaan, karena dengan begitu engkau akan melihat sosok lain yang jauh lebih baik dari dirimu pada hari ini. Engkau akan dengan segera mendapati rentetan kasih sayang Allah yang tidak pernah engkau sangka-sangka sebelumnya. Jadi, apa lagi yang kau tunggu? Bentangkanlah jilbabmu dan tutupilah cantikmu. Belajarlah menghargai dirimu sendiri dengan menjaga jilbabmu, maka dengan begitu orang lain pun akan ikut menghargai dirimu.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, yang artinya,“Barang siapa di antara kalian mampu membuat perlindungan diri dari api Neraka meskipun hanya dengan sebiji kurma, maka lakukanlah.” (Dari jalan ‘Adi bin Hatim radhiyallahu ‘anhu)

Ku susun risalah ini sebagai bentuk kasih sayang terhadapmu sembari terus berdo’a semoga Allah membuka hatimu untuk menerima ‘kado istimewa’ ini dengan ikhlas. Bukan karena apa maupun karena siapa, tapi karena semata-mata engkau mengharapkan keridhaan Allah ‘Azza wa Jalla terhadap dirimu.

Semoga risalah yang hanya mengharap Wajah Allah ini dapat mengetuk pintu yang tertutup dan membangunkan nurani yang lama tertidur lelap, sehingga membangkitkan semangat untuk bersegera menuju ketaatan kepada Allah. Semoga Allah memasukkan dirimu, diriku, dan seluruh kaum muslimin yang berpegang teguh dalam tali agama Allah ke dalam golongan orang-orang yang ditunjuki jalan yang lurus.

Wallahul musta’an.
Robbanaa hablanaa min azwaajinaa wadzurriyaatinaa qurrota a’yun waj’alnaa lilmuttaqiina imaaman. Aamiin...


Jumat, 27 September 2013

Jaga 7 Sunnah Rasulullah Shallahu'alaihi wassalam


Cerdasnya orang yang beriman adalah, dia yang mampu mengolah hidupnya yang sesaat, yang sekejap untuk hidup yang panjang. Hidup bukan untuk hidup, tetapi hidup untuk Yang Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati, tapi mati itulah untuk hidup.

Kita jangan takut mati, jangan mencari mati, jangan lupakan mati, tapi rindukan mati. Karana mati adalah pintu berjumpa dengan ALLAH AZZA WA JALLA. Mati bukanlah cerita dalam akhir hidup, tapi mati adalah awal cerita sebenarnya, maka sambutlah kematian dengan penuh ketakwaan.


Hendaknya kita selalu menjaga tujuh sunnah Nabi setiap hari.

Ketujuh sunnah Nabi Shallahu'alaihi wassalam itu adalah:


Pertama: Tahajjud, karena kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya.


Kedua: Membaca Al-Qur'an sebelum terbit matahari. Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur'an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.


Ketiga: Jangan tinggalkan masjid terutama di waktu shubuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke masjid, karena masjid merupakan pusat keberkahan.


Keempat: Jaga solat dhuha, karena kunci rezeki terletak pada solat dhuha.


Kelima: Jaga sedekah setiap hari. ALLAH menyukai orang yang suka bersedekah dan malaikat selalu mendo'akan kepada orang yang bersedekah setiap hari.


Keenam: Jaga wudhu terus menerus karena ALLAH menyayangi hambanya yang berwudhu. Khalifah Ali bin Abu Thalib, "Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu sholat walau ia sedang tidak solat dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya ALLAH".


Ketujuh: Amalkan istighfar setiap saat. Dengan istighfar masalah yang terjadi karena dosa kita akan dijauhkan oleh ALLAH.


Zikir adalah bukti syukur kita kepada ALLAH. Bila kita kurang bersyukur, maka kita kurang berzikir pula, oleh karena itu setiap waktu harus selalu ada penghayatan dalam melaksanakan ibadah ritual dan ibadah ajaran Islam lainnya. Zikir juga merupakan makanan rohani yang paling bergizi, dan dengan zikir berbagai kejahatan dapat ditangkal sehingga jauhlah umat manusia dari sifat-sifat yang berpangkal pada materialisme dan hedonisme.


Rabu, 25 September 2013

Wahai Diri Ingatlah Mati


Kabar berita diterima, keluarga yang ditinggal kematian dalam sebuah kecelakaan. Kematian kita adalah pasti sehingga harus siap dengan bekal iman dan takwa.
Tidakkah kita inginkan aib orang lain ditutupi tidakkah kita inginkan aib kita sendiri agar tidak diketahui orang banyak.

Ya Allah, mudah bagi Engkau untuk membuka aib/kesalahan kami dihadapan manusia didunia ini. Dengan Rahmat dan Kasih SayangMu sehingga yang baik saja yang tampak dihadapan manusia, kepada hambaMu yang Engkau kehendaki.

Wahai diri ingatlah mati..

Mengutip tulisan dari syafruddin amir dalam bukunya buku praktis menyelenggarakan jenazah dalam tema Ingatlah akan mati, semoga bermanfaat.

Manusia yang senantiasa mengingat kematian akan memendekkan angan-angannya yang semu, lebih menyegerakan berkarya dan gemar berbuat kebaikan, menata niat Kematian mengingatkan bahwa setiap manusia, baik kaya atau miskin, memiliki jabatan tinggi atau rendah, pintar atau bodoh, fisik sempurna atau cacat dan seterusnya semuanya akan kembali kepada Allah

Perbedaan orang yang mengingat kematian dan orang yang tidak adalah terletak pada diantaranya kehati-hatian bersikap, kerendahan hati, keikhlasan, amal kebaikan, dan kezuhudannya. Harta benda, dan cinta dunia yang ia miliki tidak mempengaruhi pandangannya terhadap semua manusia. Ia memahami manusia sama-sama sebagai makhluk ciptaan Allah yang akan kembali kepadaNya untuk mempertanggungjwabkan segala amal perbuatan. Hanya tingkatan takwa yang membedakan kedudukan manusia.
Allah lebih tahu orang yang beriman dan bertakwa.

Orang yang ingat mati tidak segan menguras hartanya untuk membantu kesulitan orang lain. Jabatan atau tahta ia fungsikan sebesar-besarnya untuk kemaslahatan seluruh rakyat, bukan malah membebani hidup rakyat. Cinta, pesona, serta popularitas ia gunakan untuk melakukan banyak pencerahan agar kehidupan masyarakat terangkat lebih baik, menata niat. Mengingat mati akan melembutkan hati dan menghancurkan ketamakan dunia.

Dalam Al Qur'an surah
Al A'raaf(7) ayat 34;
Yang artinya;

'' Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya, mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat memajukannya.''

Demikiankah ajal, waktunya tepat sesuai rencana Allah. Tempatnya juga Allah yang menentukan. Wallahu a'lam.
Ada yang meninggal saat didarat, dilaut, dan dimana saja. Semoga saat menjelang ajal, kita meninggal dengan husnul khatimah, dan semoga ketika nyawa kita dicabut, Allah meridhoi dan kitapun ikhlas.

Allah berfirman dalam surah Al Jumu'ah (62);ayat 8;yang artinya:

'' Katakankalah; Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada Allah, yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.''

Semoga kita tidak terbuai kehidupan dunia, bersemangat meraih kebaikan, menjemput ilmu, iman dan amal. Menyiapkan diri bekal kematian kita dengan amal ibadah kita sesuai ketentuan Allah, dengan ikhlas mengharap husnul khatimah dalam kematian kita aamiin...

Selasa, 24 September 2013

6 GOLONGAN WANITA YANG KURANG LAYAK DI JADIKAN SEORANG ISTRI


Silahkan luangkan waktu sejenak untuk membacanya

1). Al -Anaanah
Banyak keluh kesah. Yang selalu merasa tak cukup, apa yg diberi semua tak cukup. diberi rumah tak cukup, diberi motor tak cukup, diberi mobil tak cukup, dll. Selalu ingin memenuhi kehendak nafsu sendiri, tanpa memperhatikan perasaan suami, tak hormat kepada suami apalagi berterima kasih pada suami. apa yg suami beri pun tak pernah puas. Ada saja yang tak cukup.

2). Al-Manaanah
Suka mengungkit. Kalau suami melakukan hal yg dia tak berkenan maka diungkitlah segala hal tentang suaminya itu. sangat senang membicarakan suami: tak ingat budi, tak bertanggung jawab, tak sayang, dll. Padahal suami sudah memberi perlindungan macam-macam padanya.

3). Al -Hunaana
Ingin pada suami yg lain atau berkenan kepada lelaki yg lain. sangat suka
membanding-bandingkan suaminya dengan suami/lelaki lain. Tak ridha dengan suami yang ada. (Naudzubillah)

4). Al- Hudaaqah
Suka memaksa. Bila ingin sesuatu maka dipaksa suaminya melakukan. Pagi, petang malam asyik menekan dan memaksa suami. Adakalanya dengan berbagai ancaman: ingin lari, ingin bunuh diri, ingin membuat malu suami, dll. Suami dibuat seperti budaknya, bukan sebagai pemimpinnya. Yang dipentingkan adalah kehendak dan kepentingan dia saja.

5). Al-Hulaaqa
Sibuk bersolek atau tidur atau santai-santai dll hingga lalai dengan ibadah-ibadah asas, seperti shalat berjamaah, wirid zikir, mengurus rumah-tangga, berkasih sayang dengan anak-anak, dll.

6). As-Salaaqah
Banyak berbicara, menggosip.
Siang malam, pagi petang asik menggosip terus. Apa saja yg suami kerjakan selalu tidak benar dimatanya.

Zaman sekarang bergosip bukan saja berbicara di depan suami, tapi dengan telfon, SMS, internet (facebook), BBM dan macam-macam cara yang lain.

Kesimpulan:
Isteri lebih asyik menyusahkan suami dengan kata-katanya yang menyakitkan, istri lebih asik dengan dirinya sendiri.
Demikianlah yang harus kita perhatikan dari 6 golongan wanita yang kurang layak dijadikan Istri.

Semoga bermanfaat saudaraku untuk kaum adam maupun kaum hawa semoga bisa dijadikan catatan permanent dalam hati kita.



Rabu, 18 September 2013

BERSYUKUR ITU MENENANGKAN


Ah…… Ingin rasanya memeluk mereka.

Tapi, andaikan diri duduk di sampingnya, bukan mereka yang akan menangis. melainkan AKU. Karena si “AKU” terlalu lemah. Bahkan jauh lebih lemah dari mereka seumpamanya dan menanggung nasib itu………

Teman, jika hari ini kita ingin mengeluh dengan sakit yang kita derita, ingatlah bahwa masih banyak saudara kita yang mungkin lebih parah dari kita. Di luar sana mungkin ada dari mereka yang tengah dalam kondisi lemah terbaring di atas tempat tidur rumah sakit atau bahkan berada dalam keadaan sakaratul maut.

Jika hari ini kita mengeluh dengan pekerjaan yang telah kita dapat, ingatlah bahwa di luar sana masih banyak saudara kita yang berjuang dalam tapak demi tapak untuk memperoleh pekerjaan. Menapaki langkah hanya untuk mengumpulkan uang demi mengisi perut hari ini, esok, dan esoknya lagi…

Jika hari ini kita mengeluh kedinginan hanya karena tidak memiliki selimut, ingatlah ketika di luar sana banyak saudara kita yang bahkan tidak memiliki tempat berteduh dari dinginnya hujan dan udara yang mencekam tubuhnya. Bayangkanlah ketika mereka hanya bisa duduk di antara toko-toko sembari memeluk lutut dengan tubuh yang menggigil kedinginan…

Jika hari ini kita masih mengeluh, berjalanlah keluar sana, peluklah tubuh itu atau sekedar pandangilah ia.

Semoga kita bisa lebih bersyukur karenanya… Amiin..

Minggu, 08 September 2013

Resep Membuat Pancake Durian

Membuat Pancake Durian Medan

Pancake memang makanan yang enak dikonsumsi sebagai cemilan, mari sekarang kita akan belajar resep pancake , yaitu pancake durian. 
Pancake durian ini berbentuk seperti bantal dengan bau dan aromanya yang semerbak bak durian. 

Membuat pancake durian

Bahan untuk kulit:
  • 250 gram tepung terigu protein sedang
  • ½ sdt garam
  • 500 ml susu UHT plain
  • 1 sdm margarin, cairkan
  • 50 gram tepung maizena
  • 1 sdm gula
  • 3 kuning telur
  • 1 sdm parutan kulit jeruk, opsional
Bahan untuk Isi pancake:
  • 500 ml whipped cream non dairy, kocok kaku
  • 1 buah durian durian medan matang, daging buah, di haluskan

Cara Membuat pancake durian:

  1. Pertama ayak terigu, maizena, garam dan gula.
  2. Tuangkan susu sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga kekentalan adonan tidak terlalu encer dan juga tidak terlalu kental.
  3. Kemudian Masukkan kuning telur dan margarin cair, aduk dengan whisk hingga rata.
  4. Buat dadar tipis-tipis di atas wajan dengan api sedang.
  5. Ambil selembar dadar tipis, lalu beri isi dengan whipped cream secukupnya.
  6. Tambahkan daging durian kemudian lipat berbentuk amplop.
  7. Dinginkan sebentar dalam lemari es dan sajikan.
Ntar kalau dah jadi anter ya..

Sabtu, 07 September 2013

Iman dan Amal Sholeh 


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabat dan saudaraku fillah...Iman dengan amal sholeh seperti dua sisi mata uang, sesuatu yang tidak bisa dipisah-pisah dan tidak boleh dipisah-pisah...
Iman harus dibuktikan dengan amal sholeh dan amal sholeh harus didasari oleh iman....

Sejatinya bentuk amal sholeh amatlah banyak, sejak bangun tidur hingga tidur lagi dapat bernilai amal sholeh, asalkan...

Niat ikhlas karena Allah semata..

Benar dalam melaksanakan aktifitas dan tidak melanggar aturan Allah dan Rasul-Nya...

Setiap aktifitas bertujuan mencari ridha Allah semata sehingga memberikan manfaat dan terhindar dari segala sesuatu yang sia-sia..

Saudaraku... Amal sholeh tidak terbatas shalat, puasa dan sejenisnya, namun segala sesuatu yang bisa menghadirkan manfaat baik bagi diri dan sesama...hal inilah yang kemudian melahirkan istilah kesholehan sosial ( hubungan yang baik kepada Allah dan hubungan baik dengan manusia dan lingkungannya)

Secara garis besar kesholehan dibagi ke dalam beberapa hal;

~ Kesholehan pada Allah

Melaksanakan ibadah yang wajib disertai ibadah sunnah untuk mencari keridhaan Allah. Ibadah ini adalah yang menghubungkan makhluk kepada Rabb-Nya.

~ Kesholehan pribadi
Terdiri dari sifat-sifat yang mulia; jujur, amanah, pemurah, pemaaf, tawadhu', sabar, dan sifat-sifat baik lainnya.

~ Kesholehan pada keluarga

Yakni menjalin dan memperlakukan anggota keluarga dengan sebaik-baiknya.

~ Kesholehan pada masyarakat

Setiap manusia sebaik, sehebat, sekuat dan sepintar apapun tetaplah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari orang lain. Dalam segala keadaan pasti membutuhkan orang lain. Oleh karena itu harus mampu berlaku baik kepada mereka di luar diri kita dan keluarga.

Dengan demikian hendaknya kita mampu memberi manfaat bagi kehidupan masyarakat sesuai dengan kemampuan kita. Memiliki ilmu, ketrampilan hingga kedudukan haruslah memberi manfaat bagi sesama. Istilah sederhananya tidak ada yang sia-sia dari ucapan dan perbuatan kita bagi kehidupan di dunia ini..

Salam santun erat silaturrahim dan ukhuwah fillah.

Kewajiban LelakiMelindungi Wanita


Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Lelaki disyaratkan melindungi wanita, hindari kekerasan. Dalam institusi perkawinan, lelaki ialah ketua keluarga sesuai dengan fitrah kejadiannya yang lebih gagah dan beberapa kelebihan lain berbanding wanita.

Tanggungjawab lelaki sebagai ketua (pemimpin) kepada perempuan ditegaskan oleh Allah melalui firman-Nya bermaksud:"Lelaki ialah pemimpin bagi perempuan oleh karana Allah melebihkan sebagian mereka (lelaki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karana lelaki selepas menafkahkan sebagian daripada harta mereka (Surah an-Nisa, ayat 34)

Islam mensyaratkan lelaki sentiasa menjadi pelindung dan berbuat baik terhadap wanita. Sebagai pemimpin, lelaki dipertanggungjawabkan menjaga keselamatan, kebajikan dan menyediakan keperluan hidup untuk isteri dan anak mereka.

Islam melarang sama sekali kekerasan dalam rumah tangga. Rasulullah memberi ingatan dengan sabda bermaksud: "Mengapa ada lelaki di kalangan kamu yang suka memukul isterinya seperti memukul seorang hamba, padahal dia akan menyetubuhi isterinya itu pada hari lain." (Hadis riwayat Ahmad).

Isteri mempunyai hak untuk mendapat layanan sebaik-baiknya. Pada suatu ketika, ramai isteri datang menemui isteri Rasulullah mengadu mengenai layanan buruk yang diterima daripada suami mereka.

Apabila Rasulullah mengetahuinya, baginda pun bersabda maksudnya: "Sesungguhnya ramai wanita datang menemui isteriku mengadu mengenai suami mereka. Sesungguhnya suami kepada wanita itu bukanlah orang yang terbaik daripada kalangan kamu." (Hadis riwayat Abu Daud).
Rasulullah memberi contoh bagaimana menjadi seorang suami yang baik.

Rasulullah sering menolong isterinya melakukan kerja di rumah yang baginda dapat melakukan sendiri seperti menjahit baju yang koyak, memasak, membersihkan halaman dan kerja lain.

Sifat ringan tangan suami membantu isteri melakukan kerja rumah bukan semata-mata meringankan tugas isteri, tetapi menimbulkan rasa hormat kepada istri. Isteri merasakan dirinya lebih disayangi dan dihormati.

Amalan melakukan kerja rumah secara bersama dapat membentuk kerjasama, keceriaan dan menghargai apa yang dilakukan bersama-sama.

Suami yang sama-sama membersihkan rumah tentu tidak akan melakukan perbuatan yang menyebabkan keadaan menjadi kotor. Bagaimanapun, banyak suami yang secara sengaja mengotori kawasan rumah dengan bubuk dan puntung rokok yang dibuang berserakan dan kemudian menyuruh si isteri pula yang membersihkannya.

Melakukan kebaikan kepada isteri adalah sebagian tanda muslim sejati. Suami yang baik sadar bahwa dirinya menanggung amanah besar dalam soal menjaga kepentingan isteri.

Sabda Rasulullah bermaksud: "Orang yang baik antara kamu adalah orang paling berlaku baik terhadap istrinya dan akulah orang paling baik terhadap istri dari kalangan kamu." (Hadis riwayat at-Tirmizi).

Sikap baik sebenarnya bukan terhad kepada isteri. Semua orang berhak dilayan dengan baik, terutama ahli keluarga dan sesiapa yang diamanahkan kepada kita menjaganya.

Sikap baik Rasulullah terhadap isteri diakui oleh isteri baginda, Siti Aisyah.
Diriwayatkan oleh Bukhari bahawa Aisyah pernah berkata:
"Rasulullah tidak pernah sekalipun memukul istri dan pembantunya."

Menjaga dan berbuat baik terhadap istri juga dilakukan dengan cara menyediakan apa yang suami mampu untuk dirinya, maka itulah juga seharusnya untuk istri. Adalah menjadi hak istri mendapat pemberian yang mampu disediakan oleh suaminya.

Sabda Rasulullah SAW bermaksud: "Tanggung jawab suami terhadap istrinya adalah apabila kamu makan, hendaklah kamu beri makanan untuk istrimu. Apabila kamu memakai pakaian, kamu berikan pakaian untuk istrimu.

Jangan kamu pukul istrimu pada bagian muka. Jangan kamu keluarkan perkataan yang jahat di hadapannya yaitu perkataan yang menyakiti hati dan dibenci. Jangan kamu tinggalkan istrimu seorang diri kecuali dalam rumah." (Hadis riwayat Abu Daud)

Ini mengajarkan untuk bertutur kata yang lunak, bersikap adil bersama istri sekiranya si suami berpoligami, memberi nafkah, bermesyuarat dengan isteri dalam urusan rumah tangga, menutup kelemahan istri dan lain-lain lagi. Mengelak daripada mengatakan perkara buruk terhadap istri adalah sebagian sikap baik yang perlu diamalkan oleh suami.

Isteri yang selalu dihardik, dihina dan dimarahi akan menghadapi tekanan perasaan dan mudah timbul perasaan takut untuk berdamping dengan suami. Barang siapa yang suka mengamalkan sikap bengis dan suka menakut-nakutkan istri dengan perkataan kasar akan terlepas daripada rahmat Allah dan menanggung kerugian di dunia dan akhirat.

Sesungguhnya Rasulullah sallallahu'alaihi wa sallam adalah teladan yang paling baik.

Islam telah menetapkan garis panduan yang cermat berkaitan keharusan memukul, agar tidak mendatangkan mudharat lain yang tidak diundang, seperti memukul dibagian muka serta jangan memukul dengan pukulan yang menciderakannya. Pukulan ini juga dibenarkan setelah istri dipisahkan tempat tidur dan masih belum bersedia untuk mengubah tabiat buruknya.

Rasulullah sentiasa menjaga perasaan para istri baginda dan pandai memikat hati mereka dengan bergurau.

Sememangnya wanita suka dimanjai dan dibelai. Rasulullah mengkehendaki para suami agar pandai meletakkan taraf dirinya sedarjat dengan isteri, untuk mengelakkan rasa canggung dan janggal ketika bersama isteri. Pernah diriwayatkan dalam sunan Abu Daud dan Al-Nasa'ie, Rasulullah berlumba lari dengan isteri baginda Saidatina Aisyah.

Meskipun Rasulullah pesuruh Allah yang sibuk dengan urusan menyebarkan dakwah dan berjuang di medan jihad, namun baginda masih ada kelapangan untuk bermesra bersama istri baginda dan ini bukanlah suatu yang menyalahi etika. Rasulullah bersabda di dalam(riwayat Tarmizi dan Muslim)

"Mukmin yang paling sempurna ialah yang paling baik akhlaknya dan paling berlemah lembut bersama istrinya." Islam menggambarkan mukmin yang paling sempurna ialah mereka bijaksana melayani istri dan berbudi pekerti mulia.

Demikianlah adab Rasul bersama istri baginda, meminta izin untuk meninggalkannya meskipun untuk bertemu Allah..

Wallahua’lam bish Shawwab ....Barakallahufikum.

Jumat, 06 September 2013

Santun dan Sabar, ModalOrang yang Kuat


DALAM menjalani kehidupan tentu tidak semua berjalan sesuai dengan pikiran, keinginan dan standar-standar akan baik-buruk, pantas-tidak pantas yang kita anut atau yakini.

Ketika yang terjadi tidak sinergis dengan harapan dan pikiran kita, yang kita bangun berdasarkan standar-standar pribadi kita itu, kita rentan untuk jadi kecewa, bahkan marah.

Dalam keadaan tidak nyaman seperti ini, justru sebenarnya Allah sedang membentangkan jalan atau kesempatan bagi kita untuk menanam kebajikan. Yakni dengan mengelola rasa marah dan kecewa tersebut dengan jalan/cara yang Ia ridhoi.

Mengelola dengan baik rasa tak nyaman, marah ataupun kecewa, adalah salah satu bentuk kebajikan yang disebut-sebut Allah dalam Al-Qur’an. Firman-Nya:


الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاء وَالضَّرَّاء وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ


Artinya, “(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah Mencintai orang yang berbuat kebaikan.” (QS. 3:134).

Jika kita merasa senang menjadi orang yang disukai atasan kita, orang-orang penting dan mulia di sekitar kita, maka tentu kita pun juga akan sangat senang dan bahagia menjadi orang yang disukai, bahkan dicintai Rabb semesta alam.

Kita menjadi lebih mudah sabar dan berpikir positif ketika kita berhadapan dengan mereka yang kita posisikan berada di atas kita. Sebaliknya, kita lebih mudah jadi kecewa dan marah terhadap orang-orang yang –sadar atau tidak- kita posisikan di bawah kita.  Saat menghadapi orang-orang yang ‘di bawah’, maka Allah memberi tuntunan,

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ 

Artinya, “Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh.”

Menghadapi ‘orang-orang yang bodoh’, yang dalam bahasa lain mungkin bisa diterjemahkan sebagai mereka yang tak paham standar-standar berpikir, bersikap dan berperilaku lebih baik, Allah tidak mengajari kita untuk melampiaskan kemarahan pada mereka, namun cukup berpaling dari mereka.

Teladan Rasulullah

Bentuk kemenangan bagi diri kita adalah didatangkannya rasa tentram dan damai karena bisa memaafkan dan merelakan sikap-sikap roang yang tak sesuai dengan standar-standar kita. Adapun kemenangan relasi dengan mereka adalah bahwa kita masih punya kesempatan untuk memperbaiki hubungan di masa yang akan datang karena kita tidak membuka konflik yang belum perlu kita buka.

Adapun jika kita melampiaskan kemarahan dan kekecewaan kita, maka rasa tak nyaman di dalam hati kita malah akan semakin besar, karena sifatnya nafsu jika dipenuhi maka ia juga akan minta pemenuhan yang lebih besar lagi. Adapun hubungan kita dengan orang lain, maka akan semakin jauh dan semakin susah untuk membangun hubungan positif di masa yang akan datang.

Firman Allah,

وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ -٣٤- وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ -٣٥-

Artinya, “Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia. Dan (sifat-sifat yang baik itu) tidak akan dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.”

Sifat-sifat/tuntunan bersikap santun dan sabar juga telah dicontohkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassalam dalam perikehidupan beliau. Telah akrab di telinga kita tentang orang-orang bodoh dari kalangan kafirun yang mengintimidasi beliau dengan aneka ragam siksaan, baik itu fisik maupun psikis. Beliau dituduh sebagai ahli sihir, orang yang sesat, hingga ditaburi kotoran di pundaknya saat sujud dalam salat, dilempari batu hingga berdarah, bahkan terancam nyawanya dalam peperangan. Tapi itu semua tidak membuat beliau melampiaskan emosi dan kemarahan, bahkan di saat penaklukan Makkah, beliau malah memuliakan orang yang banyak menyakitinya. Orang itu adalah Abu Sofyan, yang masih termasuk paman beliau sendiri, yang selama rentang hampir 20 tahun memusuhi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassalam. Pada hari kemenangan Islam, hari ditaklukkannya Makkah, Rasulullah malah memuliakan Abu Sofyan dengan menjadikan rumah Abu Sofyah sebagai rumah tempat mencari keamanan dan perlindungan bagi orang-orang yang menginginkannya.

Setelah itu, Abu Sofyan yang sebelumnya sangat besar permusuhannya terhadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassalam, berbalik menjadi sangat cinta dan setia. Bahkan, ia refleks memasang dirinya sebagai temeng bagi Rasulullah yang terjepit dalam perang Hunain.

Demikianlah teladan yang diberikan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassalam dalam mengelola rasa tak nyaman terhadap orang-orang yang dengannya ada perselisihan.

Dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah ra., beliau berkisah, “Ada seorang Badui kencing di dalam masjid, kemudian orang-orang bangkit untuk memukulnya, namun Nabi Shallallahu ‘alaihi Wassalam melarang mereka dan bersabda, ‘Biarkan dia, tungkanlah pada kencing itu setimba air. Sesungguhnya aku diutus untuk mempermudah, bukan mempersulit.” (HR. Bukhari).

Juga dalam hadits yang diriwayatkan Anas ra., ia berkata, “Aku pernah berjalan bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassalam waktu itu, beliau membawa selimut Najran yang tebal pinggirnya, dan bertemu dengan seorang Badui, kemudian ia menarik-narik selendang beliau dengan kuat. Aku melihat leher beliau terdapat bekas ujung selimut, karena kerasnya tarikan orang Badui itu. Kemudian ia berkata, ‘Wahai Muhammad, berikanlah kepadaku harta Allah yang ada padamu!’ Beliau menoleh kepada orang Badui itu, sambil tersenyum beliau menyuruh untuk memenuhi permintaan orang Badui itu.” (HR. Bukhari-Muslim).

Sungguh dalam sabda beliau, “Yang dinamakan orang kuat adalah bukan orang yang kuat bergulat. Orang yang kuat adalah orang yang dapat mengendalikan hawa nafsunya pada waktu marah.” (HR. Bukhari-Muslim).

Nesia Andriana, STIU Darul Hikmah - Bekasi.