Translate

Senin, 06 Januari 2014

Si Penyembah Api yang Mendapatkan Ridlo Allah

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
السخي قريب من الله قريب من الناس قريب من الجنة بعيد من النار
والبخيل بعيد من الله بعيد من الناس بعيد من الجنة قريب من النار
Rosulullah SAW bersabda : Orang yang dermawan (suka memberi) dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dekat dengan surga dan jauh dari neraka. Sedangkan orang yang kikir, jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga, dan dekat dengan neraka

Alkisah

Abdullah bin Mubarok berkata : Pada suatu tahun dari beberapa tahun, aku melaksanakan ibadah haji. Ketika aku berada di Hajar Ismail, aku bermimpi bertemu Rosulullah SAW, beliau berpesan kepadaku : Wahai Abdullah bin Mubarok, ketika engkau kembali dari ibadah hajimu pergilah ke Bagdad. Kemudian datanglah ke tempat ini (tak disebutkan nama tempatnya) dan temuilah Bahrom Al-Majusi (Majusi adalah sebutan bagi penyembah api), sampaikan salamku padanya dan katakan bahwa Allah ridlo padamu. Kemudian aku terbangun dan berdoa “La haula wala kuwwata illa billahil a’liyyil adzim, mimpi ini mungkin datang dari setan”. Aku mengambil air wudlu kemudian melakukan thowaf di ka’bah. Tetapi atas kehendak Allah, aku tertidur dan bermimpi seperti mimpiku tadi. Dan kejadian itu berlangsung sampai tiga kali berturut-turut. Setelah selesai melaksanakan ibadah haji, aku segera pergi ke Bagdad, mencari tempat itu dan mennemui seseorang yang bernama Bahrom Al-Majusi. Disana aku bertemu dengan seorang kakek lantas aku bertanya padanya
Abdullah bin Mubarok        : Apakah engkau yang bernama Bahrom Al-Majusi ?
Bahrom Al-Majusi                : Benar
Abdullah bin Mubarok         : Kebaikan apa yang engkau kerjakan selama ini ?
Bahrom Al-Majusi                : Aku meminjamkan uang kepada orang-orang dengan bunga pembayaran (rentenir) dan bagiku ini adalah suatu kebaikan.
Abdullah bin Mubarok         : Ini adalah suatu pekerjaan haram bagi ajaran Rosulullah SAW. Apakah ada kebaikan lain selain ini ?
Bahrom Al-Majusi                : Tentu, aku memiliki empat anak perempuan dan empat anak laki-laki kemudian aku menikahkan mereka
Abdullah bin Mubarok         : Ini juga haram. Apakah ada kebaikan selain ini ?
Bahrom Al-Majusi                : Tentu, aku menjadikan pesta yang besar pada pernikahan anak-anakku
Abdullah bin Mubarok         : Ini juga haram. Apakah ada kebaikan lain selain ini ?
BahromAl-Majusi                 : Tentu, aku memiliki seorang anak perempuan yang cantik kemudian aku menikahinya dan menjadikan pesta meriah pada pernikahanku, yang dihadiri lebih dari seribu orang majusi
Abdullah bin Mubarok        : Tidak, ini adalah suatu perbuatan haram. Apakah ada kebaikan lain selain ini?
Bahrom Al-Majusi               : Pada malam pertama aku dengan anakku diatas ranjang, datang seorang perempuan muslim dari agamamu. Ia menyalakan lampu dirumahku, lalu aku keluar dan mematikan lampu itu lalu masuk ke kamarku lagi. Tak lama kemudian ia datang lagi dan menyalakan lampu, lalu aku keluar dan mematikan lampu lalu masuk ke kamarku untuk kedua kalinya. Tak lama kemudian ia pun datang lagi dan menyalakan lampu, lalu aku keluar dan mematikannya, aku berpikir “mungkin orang ini adalah mata-mata pencuri”. Aku mencarinya dan mengikutinya dari belakang sampai ia kembali kerumahnya. Aku mengintip dari celah-celah rumahnya, disana aku melihat empat anak, mereka berkata “Ibu, apakah engkau pulang dengan sesuatu untuk dimakan, kami sudah tidak kuat menahan lapar”. Perempuan itu meneteskan air mata dan berkata kepada anak-anaknya “Wahai anak-anakku, aku malu pada tuhanku untuk meminta sesuatu kepada selain Dia, apalagi meminta sesuatu kepada musuh-Nya, yakni orang majusi”. Ketika mendengarnya, aku segera pulang ke rumah. Aku mengambil wadah makanan dan memenuhinya dengan berbagai makanan. Kemudian aku pergi menuju rumah perempuan itu seorang diri dan memberikan makanan-makanan itu pada mereka. Mereka sangat senang karena itu.
Abdullah bin Mubarok            : Ini adalah suatu kebaikan yang amat mulia. Aku akan memberi berita baik kepadamu. Ketika melaksanakan ibadah haji, aku bermimpi bertemu Rosulullah SAW. Beliau menitipkan salam dan berkata bahwa Allah sangat ridlo kepadamu.

Setelah Bahrom Al-Majusi mendengarnya ia berikrar “Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammdan abduhu wa rosuluh”. Seketika itu ia terjatuh dan meninggal dunia, dan aku tidak meninggalkannya sampai aku memandikan, mengkafani dan mensholatinya.

Abdullah bin Mubarok berkata “Wahai hamba-hamba Allah, berbuat dermawanlah kepada makhluk Allah Ta’ala, karena sesungguhnya perbuatan itu bisa mengubah musuh pada derajat kekasih. Bagi Allah kerajaan bumi dan langit, semoga Allah mengampuni kita atas hak nama-nama-Nya yang agung dan atas menghormati para nabi”

Kisah ini diambil dari Kitab Durrotun Nashihin karangan Syekh Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakiri Al-Khoubawi, Hal. 72-73.

Semoga Allah senantiasa memberi rahmat-Nya kepada kita semua sehingga kita bisa beristiqomah dijalan-Nya dan terjaga dari perbuatan yang fasiq…amiin Ya Arhamar Rohimin !!!

Semoga bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar