Di manakah Allah SWT Berada? Ini Jawabannya

Assalamualaikum wr wb
Saya pernah ditanya
teman, di manakah Allah? Saya jawab, Allah di atas ‘arsy atau di atas langit.
Kemudian teman saya itu berkata, "Kamu salah karena kamu mengikuti akidah
kufur kaum wahabi. Yang benar adalah Allah maujudun bilamakan (Allah ada dan
tak bertempat).’’
Saya bingung Ustaz, karena saya dibilang sesat oleh teman tadi. Sebenarnya, Allah ada di mana? Terima kasih atas penjelasannya.
Waalaikumussalam wr wb
Di mana Allah berada?
Pastinya hanya Allah sendiri Yang Maha Mengetahui di mana diri-Nya berada.
Memang benar Allah tidak terikat dan terhukumi oleh ruang dan waktu. Di mana
zat-Nya bersemayam tak seorang hamba pun yang dapat memastikannya.
Tapi, jika kita mau
jujur secara ilmiah dan mau mengakui kekurangan, tidak sulit menemukan jawaban
di manakah Allah berada. Imam asy-Syafi’i berkata: Berbicara tentang sunah yang
menjadi pegangan saya, murid-murid saya, dan para ahli hadis yang saya lihat
dan yang saya ambil ilmunya, seperti Sufyan, Malik, dan yang lain, adalah ikrar
seraya bersaksi bahwa tidak ada ilah yang haq selain Allah, dan bahwa Muhammad
itu adalah utusan Allah, serta bersaksi bahwa Allah itu di atas ‘arsy di langit
dan dekat dengan makhluk-Nya.” (Kitab I’tiqad al-Imamil Arba’ah, bab 4).
Demikian juga, diyakini
oleh para imam mazhab, yaitu Imam Malik bin Anas, Imam Abu Hanifah (Imam
Hanafi), dan Imam Ahmad Ibnu Hambal (Imam Hambali). Tentang hal ini, silakan
merujuk pada kitab I’tiqad Al-Imamil Arba’ah karya Muhammad bin Abdirrahman
al-Khumais.
Allah berada di ‘arsy
dan ‘arsy-Nya di langit, sebagaimana digambarkan dalam ayat berikut: Allah Yang
Maha Pemurah bersemayam di atas ‘arsy.’’ (QS Thaha: 5). Ayat tersebut begitu
tegas menjelaskan bahwa Allah berada di ‘arsy.
Dalam ayat lain,
dijelaskan pula bahwa zat Allah berada di langit. Apakah kamu merasa aman
terhadap Zat yang di langit (yaitu Allah) kalau Dia hendak menjungkir-balikkan
bumi beserta kamu sekalian sehingga dengan tiba-tiba bumi itu berguncang.’’ (QS
al-Mulk: 16)
Juga dijelaskan dalam
ayat ini: Malaikat-malaikat dan Jibril naik kepada Rabb-Nya dalam sehari yang
kadarnya lima puluh ribu tahun.’’ (QS al-Ma’arij: 4). Ayat tersebut menggambarkan
ketinggian zat Rabb.
Dalam hadis dijelaskan
pula, Rasulullah bersabda: Setelah selesai menciptakan makhluk-Nya di atas
‘arsy, Allah menulis, ‘Sesungguhnya rahmat-Ku mendahului murka-Ku’.” (HR
Bukhari-Muslim)
Ustaz
Bachtiar Nasir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar