Keutamaan Sedekah
بِسْــــــــــــــــــمِ
اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Sedekah bisa mendatangkan ampunan Allah, menghapus dosa dan
menutup kesalahan dan keburukan. Sedekah bisa mendatangkan ridha Allah, dan
sedekah bisa mendatangkan kasih sayang dan bantuan Allah. Wuh, inilah sekian
fadilah sedekah yang ditawarkan Allah bagi para pelakunya.
Sebagaimana kita ketahui, hidup kita jadi susah, lantaran memang
kita banyak betul dosanya. Dosa-dosa kita mengakibatkan kehidupan kita menjadi
tertutup dari Kasih Sayangnya Allah. Kesalahan-kesalahan yang kita buat, baik
terhadap Allah, maupun terhadap manusia, membuat kita terperangkap dalam lautan
kesusahan yang sejatinya kita buat sendiri. Hidup kita pun banyak masalah. Lalu
Allah datang menawarkan bantuan-Nya, menawarkan kasih sayang-Nya, menawarkan
ridha-Nya terhadap ikhtiar kita, dan menawarkan ampunan-Nya. Tapi kepada siapa
yang Allah bisa berikan ini semua? Tentunya Kepada siapa yang mau
bersedekah. Kepada siap yang mau membantu orang lain. Kepada siapa yang mau
peduli dan berbagi.
Kita memang susah. Tapi pasti ada yang lebih susah. Kita memang
sulit, tapi pasti ada yang lebih sulit. Kita memang sedih, tapi barangkali ada
yang lebih sedih. Terhadap mereka inilah Allah minta kita memperhatikan jika
ingin diperhatikan.
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ
حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ
لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ
عَلِيمٌ
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang
yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih
yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat
gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas
(karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Barangkali ada kebaikan bersama yang bisa diambil. Di website ini
pula, Saudara akan bisa mengambil petikan hadits hari per hari dan ayat hari
per hari, yang berkaitan dengan sedekah dan amaliyah terkait, dengan pembahasan
singkatnya.
Akhirnya, mintalah doa kepada Allah,
agar Allah terus menerus membukakan pintu ilmu, hikmah, taufiq dan hidayah-Nya
hingga sampai kepada derajat “mukhlishiina lahuddien”, derajat orang-orang yang
mengikhlaskan diri kepada Allah.
Matematika Dasar Sedekah
Apa yang kita lihat dari matematika di bawah ini?
10 – 1 =
19
Pertambahan ya? Bukan pengurangan?
Kenapa matematikanya begitu?
Matematika pengurangan darimana?
Koq ketika dikurangi, hasilnya malah lebih besar?
Kenapa
bukan 10-1 = 9?
Inilah kiranya matematika sedekah. Dimana ketika kita memberi dari
apa yang kita punya, Allah justru akan mengembalikan lebih banyak lagi.
Matematika sedekah di atas, matematika sederhana yang diambil dari QS. 6: 160,
dimana Allah menjanjikan balasan 10x lipat bagi mereka yang mau berbuat baik.
Jadi, ketika kita punya 10, lalu kita sedekahkan 1 di antara yang
sepuluh itu, maka hasil akhirnya, bukan 9. Melainkan 19. Sebab yang satu yang
kita keluarkan, dikembalikan Allah sepuluh kali lipat.
Hasil akhir, atau jumlah akhir, bagi mereka yang mau bersedekah,
tentu akan lebih banyak lagi, tergantung Kehendak Allah. Sebab Allah juga
menjanjikan balasan berkali-kali lipat lebih dari sekedar sepuluh kali lipat.
Dalam QS. 2: 261, Allah menjanjikan 700x lipat.
Tinggallah kita yang kemudian membuka mata, bahwa pengembalian
Allah itu bentuknya apa? Bukalah mata hati, dan kembangkan ke-husnudzdzanan,
atau positif thinking ke Allah. Bahwa Allah pasti membalas dengan balasan yang
pas buat kita.
Memberi Lebih Banyak, Menuai Lebih Banyak
Kita sudah belajar matematika dasar sedekah, dimana setiap kita
bersedekah Allah menjanjikan minimal pengembalian sepuluh kali lipat (walaupun
ada di ayat lain yg Allah menyatakan akan membayar 2x lipat). Atas dasar ini
pula, kita coba bermain-main dengan matematika sedekah yang mengagumkan. Bahwa
semakin banyak kita bersedekah, ternyata betul Allah akan semakin banyak juga
memberikan gantinya, memberikan pengambalian dari-Nya.
Coba lihat ilustrasi matematika berikut ini:
Pada pembahasan di atas, kita belajar:
10 – 1 = 19
Maka, ketemulah ilustrasi matematika ini:
10 – 2= 28
10 – 3= 37
10 – 4= 46
10 – 5= 55
10 – 6= 64
10 – 7= 73
10 – 8= 82
10 – 9= 91
10 – 10= 100
Menarik bukan? Lihat hasil akhirnya? Semakin banyak dan semakin
banyak. Sekali lagi, semakin banyak bersedekah, semakin banyak penggantian dari
Allah.
Mudah-mudahan Allah senantiasa memudahkan kita untuk bersedekah,
meringankan langkah untuk bersedekah, dan membuat balasan Allah tidak terhalang
sebab dosa dan kesalahan kita.
2.5 % Tidaklah Cukup
Saudaraku, barangkali sekarang ini zamannya minimalis. Sehingga ke
sedekah juga hitung-hitungannya jadi minimalis. Angka yang biasa diangkat,
2,5%. Kita akan coba ilustrasikan, dengan perkalian sepuluh kali lipat, bahwa
sedekah minimalis itu tidak punya pengaruh yang signifikan.
Contoh berikut ini, adalah contoh seorang karyawan yang punya gaji
1jt. Dia punya pengeluaran rutin sebesar 2jt. Kemudian dia bersedekah 2,5% dari
penghasilan yang 1jt itu. Maka kita dapat perhitungannya sebagai berikut:
Sedekah: Sebesar 2,5%
2,5% dari 1.000.000 = 25.000
Maka, tercatat di atas kertas:
1.000.000 – 25.000 = 975.000
Tapi kita belajar, bahwa 975.000 bukan hasil akhir. Allah akan
mengembalikan lagi yang 2,5% yang dia keluarkan sebanyak sepuluh kali lipat,
atau sebesar 250.000. Sehingga dia bakal mendapatkan rizki min haitsu laa
yahtasib (rizki tak terduga) sebesar:
975.000 + 250.000 = 1.225.000
Lihat, “hasil akhir” dari perhitungan sedekah 2,5% dari 1jt,
“hanya” jadi Rp. 1.225.000,-. Masih jauh dari pengeluaran dia yang sebesar Rp.
2jt. Boleh dibilang secara bercanda, bahwa jika dia sedekahnya “hanya” 2,5%,
dia masih akan keringetan untuk mencari sisa 775.000 untuk menutupi
kebutuhannya.
Coba Jajal Sedekah 10 %
Saudara sudah belajar, bahwa sedekah 2,5% itu tidaklah cukup. Ketika
diterapkan dalam kasus seorang karyawan yang memiliki gaji 1jt dan
pengeluarannya 2jt, maka dia hanya mendapatkan pertambahan 250rb, yang
merupakan perkalian sedekah 2,5% dari 1jt, dikalikan sepuluh.
Sehingga “skor” akhir, pendapatan dia
hanya berubah menjadi Rp. 1.225.000. Masih cukup jauh dari kebutuhan dia yang
2jt.
Sekarang kita coba terapkan ilustrasi berbeda.
Ilustrasi sedekah 10%.
Sedekah: Sebesar 10%
10% dari 1.000.000 = 100.000
Maka, tercatat di atas kertas:
1.000.000 – 100.000 = 900.000
Kita lihat, memang kurangnya semakin
banyak, dibandingkan dengan kita bersedekah 2,5%. Tapi kita belajar, bahwa
900.000 itu bukanlah hasil akhir. Allah akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang
dia keluarkan sebanyak sepuluh kali lipat, atau dikembalikan sebesar 1.000.000.
Sehingga dia bakal mendapatkan rizki min haitsu laa yahtasib (rizki tak
terduga) sebesar:
900.000 + 1.000.000 = 1.900.000
Dengan perhitungan ini, dia “berhasil” mengubah penghasilannya,
menjadi mendekati angka pengeluaran yang 2jt nya. Dia cukup butuh 100rb
tambahan lagi, yang barangkali Allah yang akan menggenapkan.
2.5 % Itu Cukup, Kalau …
Setiap perbuatan, pasti ada balasannya. Dan satu hal yang saya
kagumi dari matematika Allah, bahwa Spiritual Values, ternyata selalu punya
keterkaitan dengan Economic Values. Kita akan bahas pelan-pelan sisi ini, sampe kepada pemahaman yang mengagumkan tentang kebenaran janji
Allah tentang perbuatan baik dan perbuatan buruk.
Kita sedang membicarakan bahwa sedekah 2,5% itu tidaklah cukup.
Mestinya, begitu saya ajukan dalam tulisan terdahulu, sedekah kita, haruslah
minimal 10%. Dengan bersedekah 10%, insya Allah kebutuhan-kebutuhan kita, yang
memang kita hidup di dunia pasti punya kebutuhan, akan tercukupi.
Dari ilustrasi di dua tulisan terdahulu, saya memaparkan bahwa
ketika seorang karyawan bersedekah 2,5% dari gajinya yang 1jt, maka
“pertambahannya” menjadi Rp. 1.225.000. Yakni didapat dari Rp. 975.000, sebagai
uang tercatat setelah dipotong sedekah, ditambah dengan pengembalian sepuluh
kali lipat dari Allah dari 2,5% nya. Bila sedekah 2,5% ini yang dia tempuh,
sedangkan dia punya pengeluaran 2jt, maka kekurangannya teramat jauh. Dia masih
butuh Rp. 775.000,-. Maka kemudian saya mengajukan agar kita bersedekah jangan
2,5%, tapi lebihkan. Misalnya 10%.
Saudaraku, ada pernyataan menarik dari guru-guru sedekah, bahwa
katanya, sedekah kita yang 2,5% itu sebenarnya tetap akan mencukupi
kebutuhan-kebutuhan kita, di dunia ini, maupun kebutuhan yang lebih hebat lagi
di akhirat, kalau kita bagus dalam amaliyah lain selain sedekah. Misalnya,
bagus dalam mengerjakan shalat. Shalat dilakukan selalu berjamaah. Shalat
dilakukan dengan menambah sunnah-sunnahnya; qabliyah ba’diyah, hajat, dhuha,
tahajjud. Bagus juga dalam hubungan dengan orang tua, dengan keluarga, dengan tetangga,
dengan kawan sekerja, kawan usaha. Terus, kita punya maksiat sedikit, keburukan
sedikit. Bila ini yang terjadi, maka insya Allah, cukuplah kita akan segala
hajat kita. Allah akan menambah poin demi poin dari apa yang kita lakukan.
Hanya sayangnya, kita-kita ini justru orang yang sedikit beramal,
dan banyak maksiatnya. Jadilah kita orang-orang yang merugi. Skor akhir yang
sebenernya sudah bertambah, dengan sedekah 2,5% itu, malah harus melorot, harus
tekor, sebab kita tidak menjaga diri. Perbuatan buruk kita, memakan perbuatan
baik kita.
Tambahi terus amaliyah kita, dan kurangi terus
maksiat kita.
Sumber :
Ust. Yusuf Mansyur
وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar