Penghalang Terkabulnya Doa
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Saudara dan saudariku, semoga Allah SWT menyayangi diriku dan juga dirimu…. Melakukan kesalahan dalam berdoa bisa menjadi salah satu penyebab sehingga doa tak kunjung terkabul. Mengenali berbagai kesalahan dalam berdoa merupakan salah satu bentuk ikhtiar agar Allah SWT berkenan mengabulkan doa-doa kita, dan semoga juga Allah SWT memberikan ilmu yang bermanfaat kepada kita semua… Amiin…
Beberapa mungkin ini diantaranya:
1. Menyepelekan kekhusyukan dan perendahan
diri di hadapan Allah ketika berdoa.
Allah ta’ala berfirman,
ادْعُواْ رَبَّكُمْ تَضَرُّعاً
وَخُفْيَةً إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
“Berdoalah kepada Rabbmu dengan berendah
diri dan suara yang lembut.” (Q.S. Al-A’raf:55)
Allah ta’ala juga berfirman,
إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي
الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَباً وَرَهَباً وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ
“Sesungguhnya, mereka
adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) segala kebaikan,
dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan
mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami.” (Q.S. Al-Anbiya’:90)
Seseorang yang berdoa seharusnya bersikap
khusyuk, merendahkan diri di hadapan Allah, tawadhu’, dan menghadirkan hatinya.
Kesemua ini merupakan adab-adab dalam berdoa. Seseorang yang berdoa juga
selayaknya memendam keinginan mendalam agar permohonannya dikabulkan, dan dia
hendaknya tak henti-henti meminta kepada Allah. Seyogianya, dia selalu ingin
menyempurnakan doanya dan memperbagus kalimat doanya, agar doa tersebut terangkat
menuju Al-Bari (Dzat yang Maha Mengadakan segala sesuatu), dan itu
dilakukannya hingga Allah mengabulkan doa itu.
Imam Ahmad meriwayatkan dalam sebuah hadits, bahwasanya
Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian
berdoa kepada Allah maka berdoalah kepada-Nya dengan penuh keyakinan bahwa doa
tersebut akan dikabulkan. Sesungguhnya, Allah tidaklah mengabulkan doa seorang
hamba, yang dipanjatkan dari hati yang lalai.”
2. Putus asa, merasa doanya tidak akan
terkabul, serta tergesa-gesa ingin doanya segera terwujud.
Sikap-sikap semacam ini merupakan penghalang
terkabulnya doa. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan
Muslim, bahwa Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa salam bersabda,
يستجاب لأحدكم ما لم يعجل يقول دعوت
فلم يستجب لي
“Doa
yang dipanjatkan seseorang di antara kalian akan dikabulkan selama dia
tidak tergesa-gesa. Dirinya berkata, ‘Aku telah berdoa namun tidak juga
terkabul.’”
Telah diketengahkan, bahwa seseorang yang
berdoa sepatutnya yakin bahwa doanya akan dikabulkan, karena dia telah memohon
kepada Dzat yang Paling Dermawan dan Paling Mudah Memberi.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي
أَسْتَجِبْ لَكُمْ
”Dan Rabbmu berfirman, ‘Berdoalah
kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (Q.S. Al-Mu’min:60)
Barang siapa yang belum dikabulkan doanya, jangan sampai lalai
dari dua hal:
- Mungkin ada penghalang yang menghambat terkabulnya doa
tersebut,
seperti: memutus hubungan kekerabatan, bersikap lalim dalam berdoa, atau
mengonsumsi makanan yang haram. Secara umum, seluruh perkara ini menjadi
penghalang terkabulnya doa.
- Boleh jadi, pengabulan doanya ditangguhkan, atau dia
dipalingkan dari keburukan yang semisal dengan isi doanya. Sebagaimana
diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu,
أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ”
ما من مسلم يدعو بدعوة ليس فيها إثم ولا قطيعة رحم إلا أعطاه الله بها إحدى ثلاث :
إما أن يعجل له دعوته وإما أن يدخرها له في الآخرة وإما أن يصرف عنه من السوء
مثلها ” قالوا : إذن نكثر قال : ” الله أكثر “
Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang muslim memanjatkan doa yang
tidak mengandung dosa dan tidak pula pemutusan hubungan kekerabatan, melainkan
Allah akan memberinya salah satu di antara tiga hal: doanya segera dikabulkan,
akan disimpan baginya di akhirat, atau dirinya akan dijauhkan dari keburukan
yang senilai dengan permohonan yang dipintanya.” Para shahabat berkata,
“Kalau begitu, kami akan banyak berdoa.” Rasulullah menanggapi, “Allah lebih
banyak (untuk mengabulkan doa kalian).” (Diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu
Ya’la dengan sanad jayyid; hadits ini berderajat sahih dengan
adanya beberapa hadits penguat dari jalur ‘Ubadah bin Shamit yang diriwayatkan
oleh At-Tirmidzi dan Al-Hakim, serta dari jalur Abu Hurairah yang diriwayatkan
oleh Ahmad dan selainnya.)
3. Bersikap lalim dalam berdoa, misalnya: doa
yang isinya perbuatan dosa atau pemutusan hubungan kekerabatan.
Sungguh, Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam telah
bersabda,
سيكون قوم يعتدون في الدعاء
“Akan muncul sekelompok orang yang lalim dalam
berdoa.” (H.R. Ahmad, Abu Daud, dan yang lainnya; hadits hasan
sahih)
Allah ta’ala berfirman,
ادْعُواْ رَبَّكُمْ تَضَرُّعاً
وَخُفْيَةً إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
“Berdoalah kepada Rabbmu dengan berendah
diri dan suara yang lembut.” (Q.S. Al-A’raf:55)
Contoh sikap lalim: berdoa agar bisa
melakukan dosa, agar bencana ditimpakan, atau supaya hubungan kekerabatan
terputus. Sebagaimana hadits riwayat At-Tirmidzi dan selainnya dari Ubadah bin
Shamit, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ما على الارض مسلم يدعو الله بدعوة
إلا آتاه الله إياها ، أو صرف عنه من السوء مثلها ، ما لم يدع بإثم أو قطيعة رحم
“Di muka bumi ini, tidak ada seorang
muslim pun yang memanjatkan doa kepada Allah melainkan Allah pasti akan memberi
hal yang dipintanya atau Allah akan memalingkannya dari keburukan yang senilai
dengan isi doanya, sepanjang dia tidak memohon doa yang mengandung dosa atau
pemutusan hubungan kekerabatan.” (H.r. Turmudzi dan Ahmad; dinilai sebagai
hadits hasan-shahih oleh Al-Albani)
Bersabarlah dalam menanti terkabulnya doa,
perbanyak amalan saleh yang bisa menjadi sebab terwujudnya doa, dan jauhi
segala kesalahan yang bisa menyebabkan doa tidak kunjung terkabul. Semoga Allah
merahmati kita ….
Kita pungkasi tulisan ini dengan memohon kepada Allah, Semoga Dia
tidak menolak doa-doa kita.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ
مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ
وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا
“Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat,
dari hati yang tidak khusyuk, dari jiwa yang tidak pernah puas, juga dari doa
yang tidak terkabul.”Amiin... Ya Robbal Alamin....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar